SBY Dituding Playing Victim, Demokrat: PDIP Buta Sejarah!

Laporan: Sigit Nuryadin
Selasa, 20 September 2022 | 13:21 WIB
Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra (Ist)
Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra (Ist)

SinPo.id - Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra merespon perihal tudingan politikus senior PDI Perjuangan Aria Bima. Aria menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggunakan strategi politik playing victim.

Menurut Herzaky, PDI Perjuangan mungkin lupa, saat era SBY Presiden menaikan harga BBM, partai pimpinan Megawati itu melakukan adegan sandiwara. Sejumlah elit PDIP saat itu disebutnya pura-pura menangis.

"Mungkin Bang Aria Bima buta sejarah. Teman-teman dia yang pakai adegan menangis seakan-akan korban dan dizalimi ketika BBM dinaikkan di era Pemerintahan Bapak SBY," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 20 September 2022.

Dan perlu diingat, kata Herzaky, Demokrat saat tahun 2004-2009 hanya punya dukungan parlemen sangat minim, dengan suara 7,45 persen. Lalu, ada dua parpol besar pemenang pemilu di 2004, salah satunya PDI Perjuangan, yang mendorong dan menggolkan ambang batas 20 persen di tahun 2008 dengan UU No.42 Tahun 2008.

"Niatnya agar Bapak SBY tidak bisa maju lagi di Pilpres 2009, karena Demokrat ketika itu hanya punya kursi 7,45 persen. Ini seperti yang disampaikan oleh beberapa pakar seperti Refly Harun dan Rocky Gerung," terangnya.

Lebih jauh, Herzaky menegaskan, ketika SBY Presiden tidak pernah terbukti untuk mengatur pemilu.

"Pak SBY tidak pernah mengkonsolidasikan relawannya, bolak-balik berkumpul dengan para relawan pendukungnya ketika beliau masih berkuasa," pungkasnya.sinpo

Komentar: