Rotasi, Kunci Sukses Timnas Indonesia U20 Kalahkan Vietnam

Oleh: Ignatius Indro, Ketua Umum PSTI
Selasa, 20 September 2022 | 23:15 WIB
Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), Ignatius Indro ketika berjumpa Wakil Presiden, Ma'ruf Amin. Foto: Istimewa
Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI), Ignatius Indro ketika berjumpa Wakil Presiden, Ma'ruf Amin. Foto: Istimewa

SinPo.id - Sebagai pelatih Timnas Indonesia baik ditingkat U19 hingga senior, Shin Tae-yong akhirnya berhasil membawa Timnas Indonesia U20 mengalahkan Timnas Vietnam U20 pada ajang Kualifikasi Piala Asia U20 Grup F yang berlangsung di Gelora Bung Tomo, Surabaya tadi malam. Dengan demikian Timnas Indonesia U20 dipastikan langsung lolos ke Piala Asia U20 yang akan berlangsung di Uzbekistan tahun depan.

Kemenangan atas Vietnam ini adalah kemenangan pertama Timnas Indonesia atas Vietnam sejak Shin Tae-yong pertama kali ditunjuk oleh PSSI untuk memimpin Timnas Indonesia sejak 2019 yang lalu. Kemenangan ini bertambah manis karena Timnas Indonesia bisa memperoleh hasil sempurna dari 3 pertandingan yang dimainkan. Pada pertandingan pertama mengalahkan Timor Leste dengan 4-0, pertandingan kedua mengalahkan Hongkong dengan 5-1. Hasil 2 pertandingan tersebut identic dengan yang diperoleh Vietnam.

Dengan begitu, pada pertandingan terakhir antara Indonesia melawan Vietnam, kita prediksi akan berlangsung menarik karena kedua tim tentu akan mencari kemenangan jika tidak mau posisi juara grup ditentukan dengan adu penalti ataupun jumlah kartu.

Akhirnya Timnas Indonesia U20 berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 3-2. Marcelino Ferdinand membawa Indonesia unggul lebih dulu pada menit ke-60, sebelum disamakan Vietnam via gol bunuh diri Muhammad Ferrari (69'). Tim tamu berbalik unggul lewat gol Dinh Xuan Tien (79'). Ferrari bayar kesalahan dengan menyeimbangkan kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-82. Gol Rabbani Tasnim lima menit sebelum waktu normal habis memastikan Indonesia menang 3-2.

Apa yang sebenarnya menjadi kunci kemenangan pasukan Shin Tae-yong atas Vietnam? Kita tidak bisa hanya melihat ke pertandingan tadi malam saja, namun kita harus melihat 2 pertandingan sebelumnya. Saat melawan Timor Leste tentu kita tahu Timnas bermain trengginas dan menguasai pertandingan. Hokky Caraka menjadi bintang lapangan dengan mencetak 3 gol baik lewat bola bawah maupun bola atas. Kelemahan kita saat itu justru daerah pertahanan yang beberapa kali berhasil ditembus oleh serangan balik Timor Leste. Beruntung Cahya Supriadi bermain brilian dengan menyelamatkan gawang Indonesia dari kebobolan.

Melihat pertandingan tersebut, publik tentu berharap Hokky Caraka akan menjadi starter saat menghadapi Hongkong. Tapi apa yang dilakukan Shin Tae-yong? Dia menyimpan Hokky Caraka dan memberi kesempatan kepada Rabbani Tasnim Siddiq sebagai target man Indonesia. Bahkan Robby Darwis, Ronaldo Kwateh dan Marcelino Ferdinan yang bermain apik di pertandingan pertama juga tidak dijadikan starter.

Ini tentu menjadi pertanyaan dari publik. Namun ternyata pemain-pemain pengganti tersebut mampu menjawab tantangan STY dengan bermain cukup impresif hingga mampu unggul 3-0 terlebih dahulu. Namun setelah itu ada stuck dalam permainan sehingga pemain Hongkong mulai mampu lepas dari tekanan dan membuat kerepotan lini pertahanan Indonesia dan berhasil mencetak gol balasan lewat titik putih. Dan kita juga kehilangan penjaga gawang utama Cahya Supriadi setelah berbenturan dengan pemain belakang. Ini menjadi kesempatan bagi Aditya Arya Nugraha untuk unjuk kebolehan.

Shin Tae-yong baru memasukan Marcelino yang benar-benar mengubah alur permainan dan mencetak 2 gol tambahan bagi Indonesia sehingga di akhir pertandingan, Indonesia bisa mengungguli Hongkong dengan skor 5-1. Permainan Marcelino tersebut tentu menumbuhkan harapan bagi masyarakat sepakbola Indonesia saat melawan Vietnam. Namun ternyata STY sekali lagi membuat kejutan dengan tidak menjadikan Marcelino sebagai starter saat melawan Vietnam dan menyimpannya di bench.

STY mengembalikan Hokky Caraka menjadi target man pada pertandingan ini. Pertandingan berlangsung seru dan pemain-pemain kita melakukan pressing yang merepotkan bagi pemain-pemain Vietnam sehingga sulit untuk mengembangkan permainan. Namun di babak pertama kita juga kesulitan untuk membobol gawang Vietnam meskipun beberapa kali mendapat peluang. Di babak kedua baru STY memasukan Marcelino, dan terbukti mengubah pertandingan dengan mencetak gol dari tendangan keras dari luar kotak penalti yang tidak bisa dihalau penjaga gawang Vietnam.

Meskipun kita sempat tertinggal 1-2, namun masuknya Rabbani menggantikan Hokky Caraka membuat penyerangan lebih efektif. Gerakan individual Rabani akhirnya menghasilkan tendangan penjuru yang dari situ terjadilah gol kedua Indonesia lewat sundulan Ferrari. Dan akhirnya Rabbani menutup kemenangan lewat gol ketiga setelah Alfrianto Nico Saputro melakukan terobosan dari sayap dan melakukan tembakan yang mengecoh penjaga gawang Vietnam sehingga Rabani hanya tinggal melakukan sontekan yang membuat Indonesia unggul dan bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Saya melihat strategi yang diterapkan Shin Tae-yong dalam 3 pertandingan ini luar biasa. Rotasi yang dilakukan STY mampu menjaga kebugaran pemain yang dibutuhkan ketika dipertandingan terakhir melawan Vietnam. Kita lihat pemain-pemain Indonesia mampu melakukan pressing sehingga pemain lawan kesulitan mengembangkan permainan.

Rotasi yang dilakukan STY juga memberi kesempatan para pemain untuk menunjukan kemampuannya sehingga STY memiliki banyak opsi karena semua pemain bisa dimainkan sesuai keinginan dan kebutuhan.

Yang terutama juga rotasi yang dilakukan STY membingungkan pelatih lawan untuk menentukan pemain Indonesia mana yang harus ekstra dijaga. Seperti Marcelino yang memiliki sklill dan kecepatan, baru dimasukan di babak kedua dimana pemain-pemain Vietnam juga sudah terlihat kelelahan dan sulit menjaga dirinya. Demikian juga dengan pergantian Hokky Caraka yang di babak pertama mendapat pengawalan ekstra, digantikan Rabani yang memiliki kecepatan dan posisioning yang bagus sehingga menggangu konsentrasi pemain-pemain lawan.

Sehingga tidak salah kalau saya melihat rotasi yang dilakukan STY adalah kunci dari keberhasilan kita saat mengalahkan Vietnam dan lolos ke Piala Asia U20 tahun depan. Dengan begitu Shin Tae-yong juga berhasil membawa Indonesia lolos ke Piala Asia di 2 kategori umur, U20 dan senior.

Salut Coach!!!
Selamat Garuda Muda!!!!

 

 sinpo

Komentar: