Komeng: Kalau Infrastruktur untuk Balas Budi Oligarki, Apa Manfaatnya Buat Rakyat?

Laporan: Tri Bowo Santoso
Kamis, 22 September 2022 | 20:57 WIB
Bandara Kertajati. Foto: Istimewa
Bandara Kertajati. Foto: Istimewa

SinPo.id - Membangun infrastruktur jika tujuannya untuk kepentingan oligarki justru dapat menyengsarakan rakyat. 

Untuk itu, menjelang berkhirnya kekuasaan di periode kedua pada 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan untuk mengevaluasi pembangunan infrastruktur agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya dan mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki legacy yang baik.

"Pembangunan infrastruktur itu penting, namun jika hanya sekadar ambisi dan untuk membayar jasa balas budi kepada oligarki, tentu hanya akan menghasilkan bencana bagi masyarakat kecil," ujar Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto di Jakarta, Kamis, 22 September 2022.

Terlebih lagi, jika infrastruktur yang dibangun lebih banyak pengeluaran daripada pemasukan. Pada akhirnya, utang akan makin menumpuk dan BUMN akan mewarisi beban yang sangat berat untuk rakyat mendatang.

"Jika membangun untuk sekadar memiliki tetapi tidak tepat guna dan telah 'membakar' uang APBN puluhan trilliun, siapa yang harus diperiksa?" tegas pria yang karib disapa Komeng itu.

Beberapa contoh nyata pembangunan infrastruktur dinilai tidak tepat guna yakni pembangunan Bandara Kertajati, Jawa Barat yang masih sepi.

Belum lagi pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang tak kunjung selesai dan mengalami pembengkakan anggaran ratusan triliun rupiah.

"Membangun infrastruktur mestinya memberi manfaat, tapi ternyata justru memberi bencana bagi masyarakat," pungkas Aktivis Pergerakan Mahasiswa '98 itu.

 sinpo

Komentar: