Ramai Didatangi Warga, Ini Alasan Posko Pengaduan Lebih Diminati

Laporan: Zikri Maulana
Jumat, 21 Oktober 2022 | 15:28 WIB
Posko pengaduan Balai Kota DKI/  SinPo.id/ Zikri Maulana
Posko pengaduan Balai Kota DKI/ SinPo.id/ Zikri Maulana

SinPo.id -

Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi DKI Jakarta, Andriansyah melaporkan perkembangan tiga hari terakhir terkait dengan dibukanya kembali posko pengaduan di Balai Kota DKI Jakarta. 

Andriansyah mencatat, sebanyak 83 warga telah membuat laporan sejak dibukanya kembali posko yakni, pada Selasa 18 hingga Kamis 20 Oktober 2022. 

"18 Oktober, jumlah pelapor yang masuk kurang lebih sekitar 7 orang. Kemudian di tanggal 19 sebanyak 22 orang, kemudian di tanggal 20 kurang lebih sekitar 54 orang. Dan total dari selama tiga hari kurang lebih sekitar 83 orang," kata Andriansyah di Pendopo Balai Kota DKI, Jumat 21 Oktober 2022. 

Dan hari ini pun, lanjutnya, masih banyak masyarakat yang berdatangan untuk memberikan laporan dan aduan di posko pengaduan tersebut. 

Selain itu, ia menyebut total aduan selama dua hari berjumlah 29 aduan, yang didominasi oleh warga dari wilayah Jakarta Timur. 

"Jumlah aduan yang relatif paling besar itu terkait dengan bantuan sosial. Kemudian ada pertanahan, PTSL, PDAM, dan lain-lain. Termasuk bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan publik," tuturnya. 

Kemudian di hari Kamis, lanjutnya, kurang lebih sekitar 57 aduan atau permasalahan. Sampai saat ini aduan paling banyak disampaikan untuk wilayah Jakarta Pusat. 

"Dan sama, usulan yang paling banyak terkait bantuan sosial," kata Andriansyah. 

Lebih lanjut, Andriansyah menyampaikan, pihaknya telah melakukan survei terkait dengan kepuasan baik itu melalui JAKI, maupun aduan secara langsung di posko yang tersedia di tiap wilayah. 

Dari hasil survei tersebut, sambungnya, alasan posko pengaduan tatap muka lebih diminati warga ialah karena mereka ingin menyampaikan aspirasinya secara langsung dengan para petugas dan para pejabat. 

"Karena memang pengen didengar secara langsung dan didengar secara langsung aduan dan aspirasinya kepada petugas, aparat. Baik itu pejabat, termasuk yang ada di tingkat kelurahan, kecamatan, dan tingkat provinsi sendiri," jelasnya. 

Untuk itu, Andriansyah mengatakan, pihaknya terus mendorong hal tersebut serta meningkatkan pelayanan terhadap aduan masyarakat ini. 

"Jadi mereka bisa berinteraksi, mereka bisa berkomunikasi terkait dengan hal-hal yang dirasakan warga masyarakat terkait dengan layanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah pemprov DKI Jakarta," terangnya. sinpo

Komentar: