Kemenhan Dorong Industri Pertahanan Domestik untuk Dapat Penuhi Kebutuhan TNI

Laporan: Sinpo
Selasa, 25 Oktober 2022 | 21:45 WIB
Juru bicara Kementerian Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak/ Istimewa
Juru bicara Kementerian Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak/ Istimewa

SinPo.id -  ​​​​​Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mendorong industri pertahanan dalam negeri untuk memproduksi amunisi dalam memenuhi kebutuhan TNI. Hal itu sudah diperintahkan Presiden Joko Widodo agar Indonesia bisa memperkuat industri pertahanan domestik.
 
"Kemhan membuka seluas-luasnya industri pertahanan swasta yang memenuhi syarat untuk terlibat," kata Juru Bicara Kemhan Dahnil Azhar Simanjuntak seperti dikutip dari Antara, Selasa 25 Oktober 2022.
 
Kata Dahnil kebutuhan amunisi Kemhan sebanyak 5 miliar amunisi untuk menyuplai kebutuhan TNI hingga 2023. Sementara itu, PT Amerind Global akan membangun pabrik amunisi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, untuk memenuhi kebutuhan amunisi untuk TNI.
 
Direktur Utama PT Amerind Global Mayjen TNI (Purn) George E. Supit mengatakan, pihaknya telah menggandeng tiga perusahaan alutsista ternama asal Amerika Serikat yaitu Northrop Grumman, Bliss, dan Olin/Winchester untuk membangun pabrik amunisi di Indonesia, khususnya amunisi kaliber 5.56 mm.
 
Menurut Supit, keinginan membangun pabrik munisi di dalam negeri itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan amunisi sebanyak 5 miliar amunisi yang telah direncanakan oleh Kemhan untuk kebutuhan operasional dan cadangan institusi TNI.
 
"Menhan (Prabowo Subianto) memberikan kesempatan kepada swasta untuk bisa membangun pabrik amunisi karena dalam kebijakan beliau akan mengadakan 5 miliar butir amunisi, untuk kebutuhan TNI, baik untuk cadangan maupun operasional kegiatan," ujarnya.
 
Supit mengaku amunisi dari perusahaan alutsista asal Amerika Serikat yang kini telah menjadi principal PT Amerind Global telah menjalani uji amunisi di Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbangad).
 
"Amunisi ini sudah kita uji di Dislitbang Angkatan Darat yang laboratorium nya ada di Batu Jajar. Amunisi yang sudah kita uji ada 3 jenis, yaitu kaliber 5.56 mm, kaliber 7.62 mm, dan kaliber 12.7 mm, dan semuanya sudah dinyatakan lulus uji. Dan kita sudah dapat sertifikat nya, sudah disertifikasi jadi kami jamin amunisi ini sangat layak digunakan untuk TNI," paparnya.sinpo

Komentar: