Krisis Energi, Pengungsi Ukraina Tak Boleh Pulang Selama Musim Dingin

Laporan: Galuh Ratnatika
Rabu, 26 Oktober 2022 | 10:51 WIB
Para pengungsi Ukraina pergi keluar negeri/Reuters
Para pengungsi Ukraina pergi keluar negeri/Reuters

SinPo.id -  Para pengungsi Ukraina yang sempat melarikan diri dan berlindung ke luar negeri ketika Rusia menginvasi, terpaksa tak boleh kembali selama musim dingin berlangsung.

Mereka harus menunggu sampai musim semi tiba, lantaran krisis energi yang dihadapi Ukraina akibat dari serangan bom Rusia yang telah merusak berbagai infrastruktur.

“Saya ingin meminta (para pengungsi) untuk tidak kembali. Kami harus bertahan hidup di musim dingin,” kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, dilansir dari Al Jazeera, Rabu 26 Oktober 2022.

Pasalnya, serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia yang menargetkan infrastruktur energi Ukraina, telah menyebabkan pemadaman listrik di sejumlah kota dan berkurangnya pasokan air.

Ibu kota Ukraina, Kyiv, saat ini juga tengah bersiap untuk pemadaman listrik yang kemungkinan akan berlangsung selama berminggu-minggu, karena Rusia telah merusak hingga 40 persen sistem tenaga listrik.

Serangan terhadap infrastruktur tersebut juga menjadi pemicu melonjaknya harga energi, makanan, dan harga lainnya di Eropa, tempat dimana jutaan penduduk Ukraina mengungsi.

Hal itu tentunya menimbulkan masalah bagi para pengungsi, yang telah berjuang untuk mendapatkan pekerjaan tetap dengan gaji layak di negara tempat tinggal mereka yang baru.

"Jika para pengungsi kembali, situasinya hanya akan semakin memburuk. Kembali sekarang berarti mempertaruhkan diri kalian dan anak-anak kalian, serta kerabat kalian yang rentan," ujar Vereshchuk menegaskan.

Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan pihak berwenang saat ini juga sedang mempersiapkan berbagai skenario untuk semua kemungkinan dalam menghadapi musim dingin.sinpo

Komentar: