Desainer Australia Unjuk Karya di Jakarta Fashion Week 2023

Laporan: Sinpo
Rabu, 26 Oktober 2022 | 12:18 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)

SinPo.id -  Desainer Australia Denni Francisco bersama dua alumni Australia akan tampil di Jakarta Fashion Week. Perancang asal Melbourne itu akan memamerkan koleksi terbarunya dari label mode ramah lingkungan Ngali di Peragaan Busana Australia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia Jakarta dan Global Victoria pada Sabtu 29 Oktober.

“Melalui kolaborasi kontemporernya dengan seniman penduduk asli Australia, Ngali membawa seni suku Aborigin dan suku Kepulauan Selat Torres  ke panggung dunia melalui media pakaian dan tekstil,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, Rabu 26 Oktober 2022.

Ngali akan tampil bersama label Indonesia Kraton, yang dikenal dengan kain mewah serta teknik menjahit yang halus. “Termasuk Ferderich Herman, desainer yang berdedikasi untuk menciptakan desain minimalis dengan sentuhan feminine,” ujar Penny menambahkan.

Menurut Penny para desainer terlibat di balik dua label Indonesia itu juga ada Auguste Soeastro dan Ferderich Herman, yang merupakan alumni Australia ternama, mengenyam pendidikan di institusi kelas dunia di Australia seperti University of Sydney, Australian National University dan Queensland University of Technology.

"Koleksi yang dipamerkan pada Peragaan Busana Australia tahun ini mencerminkan keunggulan kreatifitas Australia dan Indonesia dalam bidang fesyen,” kata Penny menjelaskan

Ia menyebut  Fashion Week yang hendak digelar merupakan contoh dinamis ketika desainer dan pengusaha terbaik kita berkolaborasi.  Sedangkan penmapilan akan dating itu merupakan tahun kelima desainer Australia berpartisipasi di Jakarta Fashion Week di tengah Industri fashion dan tekstil sangat penting bagi perekonomian Australia dan Indonesia.

Tercatat industri tekstil di Australia berkontribusi sekitar 265 triliun rupiah bagi perekonomian nasional. Sedangkan industri tekstil Indonesia bernilai hampir Rp390 triliun pada 2019.

 sinpo

Komentar: