Langgar Hak Perempuan, AS Akan Keluarkan Iran dari CSW PBB

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 03 November 2022 | 09:35 WIB
Pertemuan Informal Dewan Keamanan PBB. (SinPo.id/Reuters)
Pertemuan Informal Dewan Keamanan PBB. (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id -  Amerika Serikat (AS) akan mencoba untuk mengeluarkan Iran dari 45 anggota Komisi Status Perempuan atau Commission on the Status of Women (CSW) PBB. Langkah itu dilakukan atas penolakan pemerintah Iran terhadap hak-hak perempuan dan tindakan brutal pihak keamanan terhadap demonstran.

"AS percaya bahwa tidak ada negara yang secara sistematis menyalahgunakan hak-hak perempuan dan anak perempuan harus memainkan peran dalam badan internasional atau PBB mana pun yang bertugas melindungi hak-hak yang sama," kata Wakil Presiden AS, Kamala Harris, dilansir dari Reuters, Kamis 3 November 2022.

Harris mengatakan Iran baru saja memulai masa jabatan empat tahun di komisi tersebut, yang selalu mengadakan pertemuan setiap tahun, untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Tercatat pemerintah Iran terus diserang oleh para pengunjuk rasa sejak kematian Mahsa Amini, wanita Kurdi berusia 22 tahun, yang sebelumnya sempat mengalami koma dalam tahanan polisi pada bulan lalu.

Kerusuhan telah berubah menjadi pemberontakan rakyat Iran dari semua lapisan masyarakat, yang merupakan salah satu protes paling berani terhadap kepemimpinan ulama sejak revolusi 1979. Namun, Iran menyalahkan justru musuh dari negara asing atas kerusuhan itu.

"Iran telah menunjukkan melalui penolakannya terhadap hak-hak perempuan dan tindakan brutal terhadap rakyatnya sendiri bahwa tidak layak untuk bertugas di Komisi ini," kata Harris menambahkan.

AS dan Albania bahkan mengadakan pertemuan informal Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu, untuk menyoroti protes di Iran yang dipicu oleh kematian seorang wanita muda dalam tahanan polisi.

Pertemuan yang juga dihadiri oleh peraih Nobel Perdamaian Iran Shirin Ebadi dan aktris serta aktivis kelahiran Iran Nazanin Boniadi itu bertujuan untuk mencari cara mempromosikan investigasi independen yang kredibel terhadap pelanggaran hak asasi manusia.

Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menuduh Amerika Serikat mencoba mencampuri urusan dalam negeri Iran. Dia juga menulis kepada negara-negara bagian PBB untuk mendesak mereka agar tidak menghadiri pertemuan tersebut.

"Iran secara konsisten menolak politisasi masalah hak asasi manusia dan manipulasi sistem PBB oleh negara-negara tertentu untuk memajukan tujuan politik mereka yang picik," kata Iravani.sinpo

Komentar: