Bukan Serangan Rusia, NATO Sebut Hantaman Rudal di Polandia dari Ukraina

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 17 November 2022 | 09:58 WIB
Kehancuran akibat rudal yang ditembakkan ke Polandia/ Reuters
Kehancuran akibat rudal yang ditembakkan ke Polandia/ Reuters

SinPo.id - Polandia beserta aliansi militer NATO sepakat bahwa rudal yang jatuh di wilayah Polandia kemungkinan ditembakkan oleh pertahanan udara Ukraina tanpa sengaja, dan bukan merupakan serangan dari Rusia.

Pernyataan tersebut telah meredakan kekhawatiran internasional bahwa perang dapat meluas melintasi perbatasan. Namun, NATO tetap menyalahkan Rusia atas peluncuran sejumlah rudal ke Ukraina pada hari Selasa lalu.

"Ini bukan kesalahan Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab utama karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, dilansir dari Reuters, Kamis 17 November 2022.

Menanggapi jatuhnya rudal tersebut, duta besar NATO langsung mengadakan pembicaraan darurat, karena ledakan telah menewaskan dua orang di sebuah fasilitas biji-bijian di Polandia dekat perbatasan Ukraina.

"Dari informasi yang kami dan sekutu kami dapatkan, itu adalah roket tua S-300 buatan Uni Soviet, dan tidak ada bukti bahwa itu diluncurkan oleh pihak Rusia. Jadi, sangat mungkin bahwa itu ditembakkan oleh pertahanan anti-pesawat Ukraina," kata Presiden Polandia Andrzej Duda.

Selain itu, Stoltenberg juga mengatakan bahwa berdasarkan jalur lintasannya, rudal tersebut tidak mungkin dilepaskan dari Rusia, meski hingga saat ini, Ukraina belum memberikan komentarnya.

Seperti diketahui, insiden tersebut terjadi ketika Rusia menembakkan sejumlah rudal ke kota-kota di seluruh Ukraina, menargetkan jaringan energinya dan memperburuk pemadaman listrik bagi jutaan orang.

Kyiv mengatakan pihaknya menembak jatuh sebagian besar rudal Rusia yang masuk dengan sistem pertahanan udara. Terlebih wilayah Volyn Ukraina, yang tepat di seberang perbatasan Polandia, adalah salah satu dari banyak wilayah yang menurut Ukraina menjadi sasaran serangan balik Rusia.sinpo

Komentar: