Muhtamar 48 di Solo, Muhammadiyah Beri Penghargaan Legenda Musik Waldjinah, Gesang, dan Didi Kempot

Laporan: Sinpo
Sabtu, 19 November 2022 | 10:00 WIB
Waldjinah saat mendapat penghargaan dari Muhammadiyah (SinPo.id/muhammadiyah.or.id)
Waldjinah saat mendapat penghargaan dari Muhammadiyah (SinPo.id/muhammadiyah.or.id)

SinPo.id -  Muhammadiyah melalui Universitas Muhammdiyah Surakarta atau UMS memberikan anugerah dan penghargaan kepada tiga maestro musik Waldjinah, almarhum Gesang, dan almarhum Didi Kempot. Penghargaan bagian dari rangkaian acara Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 di Solo yang dibuka hari Sabtu, 19 november 2022, hari ini.

“Muhammadiyah dengan bangga memberikan anugerah sebagai terima kasih kepada mereka atas pengembangan musik keroncong di Indonesia,” ucap pembawa acara saat memanggil Waldjinah dan perwakilan keluarga Gesang dan Didi Kempot ke atas panggung, dalam acara malam penyambutan dan malam kebahagiaan atau Mangayubagyo di gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat malam 18 November 2022.

Dalam pernyataan resmi yang ditayangkan disitus resmi muhammadiyah.or.id, selain mendapatkan piala penghargaan, masing-masing tokoh tersebut mendapatkan dana pendidikan untuk keluarga mereka sebesar Rp20 juta yang disampaikan oleh Rektor UMS, Sofyan Anif. Sedangkan anugerah kebudayaan diserahkan langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Tiga tokoh yang mendapat anugerah dari salah satu ormas tertua di Indonesia tersebut memang dicatat sebagai pelestari dan orang yang mempopulerkan musik keroncong hingga mancanegara.

Tercatat Waldjinah seorang penyanyi spesialisasi keroncong-langgam Jawa yang dikenal dengan julukan “Ratu Keroncong”. Perempuan kelahiran Surabaya, 7 November 1945 ini telah dua kali menerima AMI Awards untuk kategori Legend Award dan Karya Produksi Keroncong Terbaik.

Sedangkan almarhum Gesang Martohartono yang lahir 1 Oktober 1917 dan wafat 20 Mei 2010 adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu yang dikenal sebagai “maestro keroncong Indonesia”. Gesang terkenal lewat lagu “Bengawan Solo” yang terkenal telah diterjemahkan ke 13 bahasa dunia. Semasa mudanya, Gesang aktif di kepanduan Hizbul Wathan Muhammadiyah.

Sedangkan alhmarhum Didik Prasetyo atau Didi Kempot yang wafat 5 Mei 2020 lalu merupakan seorang penyanyi dan pencipta lagu campursari dan congdut dari Surakarta. Didi Kempot yang terkenal di Suriname memiliki julukan “Godfather of Broken Heart” akibat lirik-lirik pilunya soal patah hati.sinpo

Komentar: