BMKG: 285 Kali Gempa Susulan di Cianjur

Laporan: Sinpo
Senin, 28 November 2022 | 05:51 WIB
Sebuah bangunan roboh akibat gempa Magnitude 5,6 SR di Kabupaten Cinajur Jabar (SinPo.id/BNPB)
Sebuah bangunan roboh akibat gempa Magnitude 5,6 SR di Kabupaten Cinajur Jabar (SinPo.id/BNPB)

SinPo.id -  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 285 kali gempa susulan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hingga Minggu 27 November 2022. Sebelumnya, telah terjadi gempa 5,6 magnitudo pada Senin 21 November 2022 pukul 13.21 WIB

"Untuk saat ini dari kumulatif mainshock atau gempa utama sampai dengan aftershock atau gempa susulannya saat ini sudah tercatat 285 event tetapi secara statistik 34 persen itu di hari pertama jadi memang hari pertama ini berkontribusi cukup besar sedangkan saat ini sudah jauh menurun," kata Koordinator Peringatan Dini Gempa Bumi BMKG Sigit dalam konferensi pers virtual pada Minggu 27 November 2022.

Pada Senin 21 November 2022, gempa terjadi di sekitar 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pusat gempa bumi itu berada di darat pada kedalaman 10 km di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur.

Dari pengamatan BMKG, sejak pukul 00.00 WIB hingga 16.00 WIB pada Minggu, tercatat 15 kali gempa susulan dengan dua kali gempa dirasakan. Hingga saat ini, tren kegempaan menurun.

Akibat dari gempa itu, BNPB mencatat sebanyak 321 warga meninggal dunia hingga hari ketujuh atau Minggu (27/11) sejak gempa melanda di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022. Sedangkan 11 orang dinyatakan hilang, dan 108 orang mengalami luka berat dan masih dirawat di seluruh rumah sakit baik di Kabupaten Cianjur maupun sudah dirujuk ke rumah sakit lain.

Sebanyak 325 titik pengungsian tersebar di seluruh Kabupaten Cianjur, dengan rincian 183 titik pengungsian dengan kekuatan mengungsi di atas 25 orang, dan 142 titik pengungsian mandiri dengan kekuatan di bawah 25 orang. Saat ini jumlah pengungsi terdata sebanyak 73.874 orang, yang meliputi 33.713 laki-laki dan 40.161 perempuan termasuk di dalamnya 92 penyandang disabilitas, 1.207 ibu hamil, dan 4.240 lansia. Untuk sementara ini, total ada 62.628 rumah yang rusak akibat gempa tersebut, yang mencakup 27.434 rumah rusak berat, 13.070 rumah rusak sedang , 22.124 rumah rusak ringan.

Hingga kini, BMKG tetap melakukan pengukuran di lokasi-lokasi kerusakan untuk bisa menilai korelasinya dengan dampak kerusakan akibat dari kegempaan yang diterima di wilayah tersebut.sinpo

Komentar: