Pentingnya Sosok Guru, Pak Bowo: Penentu Keberhasilan Peradaban Suatu Bangsa

Laporan: Sinpo
Kamis, 01 Desember 2022 | 16:44 WIB
Prabowo Subianto, yang biasa disapa Pak Bowo saat bersama Sufmi Dasco/ Tim media Prabowo
Prabowo Subianto, yang biasa disapa Pak Bowo saat bersama Sufmi Dasco/ Tim media Prabowo

SinPo.id - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menghadiri Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas Pakuan dalam rangka pengukuhan gelar Profesor Bidang Ilmu Hukum kepada Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, yang digelar di Gedung Sentul International Convention Center (SICC) Sentul, Bogor, Kamis 1 Desember 2022.

Dalam sambutannya, pria yang biasa disapa Pak Bowo ini menegaskan, bahwa guru memiliki peran yang sangat penting bagi peradaban sebuah bangsa dan mereka merupakan sosok penentu keberhasilan peradaban. 

“Di setiap peradaban yang besar, guru sangat menentukan apakah peradaban itu berhasil atau tidak. Pemimpin-pemimpin besar di dunia, yang memimpin perubahan, yang memimpin pembangunan, yang memimpin kebangkitan-kebangkitan suatu bangsa, yang memimpin perjuangan-perjuangan kemerdekaan selalu menempatkan pendidikan yang paling terutama,” ungkapnya.

Pak Bowo mengingatkan bagaimana kebangkitan bangsa Indonesia telah dimulai jauh sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia, di mana saat itu semangat para pendidik lah yang justru membangkitkan semangat kemerdekan.

“Kita sadar bahwa kebangkitan kita, kemerdekaan kita dimulai jauh sebelum tahun ‘45. Bangkitnya adalah pada saat tokoh-tokoh bangsa kita muncul sebagai pendidik, muncul dan menyelenggarakan gerakan-gerakan pendidikan. Apakah melalui gerakan-gerakan pendidikan agama ataupun pendidikan-pendidikan kebangsaaan. Kebangkitan Budi Utomo, gerakan Taman Siswa, Ki Hajar Dewantara, di situ diletakkan nilai-nilai kebangkitan bangsa,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, sebagai seorang sahabat, Pak Bowo berpesan kepada Dasco agar gelar professor yang diemban saat ini dapat dipertanggungjawabkan dengan baik, karena tidak sembarang orang dapat memperolehnya. 

Pak Bowo menyebut bukan orang paling pintar, tetapi orang yang paling bijak yang dapat menyandang gelar kehormatan ini. 

“Jadi, dalam suatu bangsa, guru besar memang mereka yang dipandang oleh bangsa tersebut sebagai orang-orang yang paling bijak. Bukan orang-orang yang paling pintar, tetapi lebih dari pintar. Orang-orang yang bijak. The wise men and the wise women, the wise of the nation. Kehormatan yang diberikan di pundakmu tidak ringan,” terangnya.sinpo

Komentar: