Hadapi Kelangkaan Air, Mesir Bangun Desalinasi Air dengan Energi Terbarukan

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 02 Desember 2022 | 09:14 WIB
Proyek desalinasi air/Bloomberg
Proyek desalinasi air/Bloomberg

SinPo.id -  Mesir berencana memberikan kesepakatan tahun depan untuk membangun 21 pabrik desalinasi air dalam fase pertama senilai USD 3 miliar dengan program yang akan menggunakan energi terbarukan.

Mesir, yang belum lama ini menjadi tuan rumah dalam pembicaraan iklim PBB, saat ini sedang mencoba untuk meningkatkan investasi yang tertinggal dalam energi terbarukan.

Menurut CEO Dana Investasi Milik Negara (SWF) Mesir, Ayman Soliman, investasi tersebut bertujuan untuk memulai produksi pada serangkaian proyek hidrogen hijau yang diusulkan pada 2025-2026.

"Karena selama ini, Mesir hampir sepenuhnya bergantung pada Sungai Nil untuk mendapatkan air tawar, dan saat ini menghadapi kelangkaan air yang meningkat untuk populasinya yang berjumlah 104 juta," kata Soliman, dilansir dari Reuters, Jumat 2 Desember 2022.

Sementara program desalinasi air, kata Soliman, bertujuan untuk menghasilkan 3,3 juta meter kubik air setiap hari pada tahap pertama, dan akhirnya mencapai 8,8 juta meter kubik setiap hari dengan biaya USD 8 miliar.

Hidrogen hijau sendiri diproduksi menggunakan elektroliser yang ditenagai oleh energi terbarukan untuk memisahkan air dari oksigen. Hal tersebut dinilai sebagai potensi sumber daya masa depan untuk mengurangi emisi.

Meskipun sampai saat ini,sebagian besar terbatas pada proyek percobaan. Karena menurut para analis, tantangan yang dihadapi untuk membangun proyek tersebut meliputi biaya yang tinggi, masukan energi, serta masalah keamanan.sinpo

Komentar: