Legislator Angkat Topi Pemerataan Infrastruktur Jokowi buat Investasi Luar Jawa Meningkat

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 02 Desember 2022 | 12:09 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Hendrik Lewerissa. Foto Dok DPR
Anggota Komisi VI DPR RI Hendrik Lewerissa. Foto Dok DPR

SinPo.id -  Anggota Komisi VI DPR RI Hendrik Lewerissa menyambut baik capaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembangunan infrastruktur yang merata di Tanah Air. Pemerataan infrastruktur itu bahkan membuat dampak baik bagi negara.

“Sebagai wakil Maluku di Parlemen, saya menyambut dengan sukacita dan memberi apresiasi kepada pemerintahan Presiden Jokowi, yang mana di masa pemerintahan beliau presentasi investasi di luar Jawa lebih besar dibandingkan di Pulau Jawa,” kata Lewerissa kepada SinPo,id, Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022. 

Jokowi mencatatkan sejarah baru lewat pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Pemerataan pembangunan yang dilakukan Jokowi bahkan meningkatkan nilai investasi di kawasan Indonesia Timur.

Menariknya, nilai investasi di kawasan Indonesia Timur mengalahkan nilai investasi di pulau Jawa dan ini pertama kalinya dalam sejarah perjalanan Tanah Air. Berdasarkan data yang disampaikan Jokowi, nilai investasi di luar pulau Jawa naik 53 persen, di mana nilai investasi sebelum pemerataan infrastruktur itu 70 banding 30.

Politisi Partai Gerindra itu mengatakan sejak lama investasi di Indonesia memang lebih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Hal itu dapat dipahami karena kondisi infrastruktur transportasi, baik darat, laut, dan udara serta ketersediaan tenaga listrik, tenaga kerja yang berlimpah, serta rantai pasok yang lebih dekat ke pasar memang ada di Pulau Jawa. 

“Kondisi ini menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi dan tentu saja kesejahteraan masyarakat menjadi tidak merata. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kesenjangan kemajuan di Pulau Jawa dan di luar Jawa, khususnya di kawasan Timur Indonesia berbeda sangat diametral,” ucapnya.

Menurut Wakil Rakyat Dapil Maluku itu, pemerintah pusat harusnya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan secara merata di seluruh Tanah Air bukan hanya difokuskan ke salah satu daerah.

“Bukankah keadilan sosial dan keadilan ekonomi harus diupayakan bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan untuk kawasan tertentu saja,” ucapnya.

Oleh karena itu, kata dia, upaya pemerintah untuk membangaun infrastruktur yang memadai di kawasan Timur Indonesia adalah upaya pra kondisi yang kondusif untuk masuknya investasi ke wilayah tersebut. 

“Kita tidak bisa menafikan fakta objektif bahwa sumber daya alam yang berlimpah justeru terdapat di luar Pulau Jawa, baik di sektor pertambangan, perikanan, pertanian dan di sektor energi, khususnya energi baru dan terbarukan,” kata dia.

“Untuk itu kawasan Timur Indonesia menjadi wilayah incaran para investor, baik investor domestik maupun asing. Singkatnya, bahwa pertumbuhan investasi di luar Jawa yang telah melebihi investasi di Pulau Jawa adalah indikator faktual bahwa kondisi infrastruktur pendukung investasi  semakin membaik,” timpal dia.

Meski demikian, Ketua DPD Gerindra Maluku ini mengingatkan kesimpulan bahwa pembangunan sudah merata di kawasan Timur Indonesia sangat prematur. Sebab, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah, seperti masalah elektrifikasi. 

“Masih banyak kawasan di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) yang masih harus mendapat perhatian Pemerintah lebih serius lagi. Pemerintah harus mengalokasikan anggaran yang lebih memadai untuk memacu pembangunan di kawasan 3T tersebut,” kata dia.

Lewerissa mengakui kawasan Timur Indonesia ke depan akan menjadi incaran para investor karena memiliki kekayaan alam yang melimpah, baik pertambangan, perikanan, pertanian hingga pariwisata. Untuk itu, pemerintah pusat harus meningkatkan perhatian lagi ke wilayah Timur Indonesia tanpa mengabaikan wilayah lainnya.

“Kawasan Timur Indonesia akan menjadi kawasan primadona untuk investasi khususnya terkait sektor pertambangan  perikanan dan pertanian. Ada yang mengatakan if you want to catch big fish, go to East,” ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur mulai membuahkan hasil. Hal ini tercermin dari meningkatnya rasio investasi yang masuk ke luar Pulau Jawa sudah mencapai 53 persen.

Angka tersebut meningkat signifikan jika dibandingkan ketika infrastruktur belum terbangun di Timur Indonesia. Kala itu rasio investasi yang masuk 70:30 untuk Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.sinpo

Komentar: