Pengerahan Satpol PP ke SDN Pocin 1, PSI : Ironis di Hari HAM

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 11 Desember 2022 | 13:27 WIB
Orang tua siswa SDN Pondok Cina 1, (SinPo.id/Sigit Nuryadin)
Orang tua siswa SDN Pondok Cina 1, (SinPo.id/Sigit Nuryadin)

SinPo.id -  Partai Solidaritas Indonesia atau PSI mempertanyakan Walikota Depok yang mengirim satuan polisi pamong parja (Satpol PP) ke SDN Pondok Cina 1 tepat pada hari HAM sedunia. Kehadiran  satpol PP itu disebut sebagai upaya menggusur sekolah tersebut.

"Benar-benar ironis, di hari HAM sedunia Walikota Depok mau gusur sekolah tengah malam buta. Untung ada orang tua siswa yang berjaga, sehingga keberadaan SDN Pondok Cina 1 masih bertahan" kata juru bicara DPP PSI, Furqan AMC, Minggu 11 Desember 2022.

Padahal, menurut Furqan, orang tua siswa baru saja menggelar diskusi bersama anggota Dewan kota Depok, Budayawan, sejumlah penggiat pendidikan dan relawan yang membantu proses belajar mengajar selama satu bulan lebih. Sedangkan guru sekolah tersebut  tidak hadir sejak 7 November, lantaran dilarang oleh Disdik Kota Depok.

“Namun Walikota Depok seperti tak peduli dengan banyaknya aksi solidaritas yang datang dari berbagai pihak,” kata Furqan menambahkan.

Padahal DPRD Kota Depok telah mengultimatum agar proses belajar mengajar di SDN Pondok Cina 1 diteruskan sebelum adanya sekolah pengganti yang layak. Tuntutan tetap melanjutkan proses belajar mengajar juga disampaikan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Komnas Anak dan Kemendikbudristek. Termasuk para penggiat pendidikan yang menyampaikan keprihatinan mereka di media sosial.

"Ada apa dengan Pak Walikota Depok, kok ngotot banget menggusur SDN Pondok Cina 1?” kata Furqan mempertanyakan.
Kondisi itu membuat ratusan relawan dari berbagai kalangan terus mendampingi orang tua siswa yang bertekad menjaga sekolah dari ancaman serangan mendadak penggusuran 24 jam. Hal itu dilakukan sebelum adanya relokasi gedung sekolah pengganti yang layak.sinpo

Komentar: