Sutan Adil: Ini Saatnya Kita Memuliakan Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Oleh: Redaksi
Sabtu, 25 November 2017 | 08:45 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Hari Guru Nasional yang jatuh setiap tanggal 25 November, merujuk pada hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang tahun ini telah menginjak usia 72 tahun.

Pada momentum ini, Sutan Adil Hendra selaku Wakil Ketua Komisi X DPR RI, mengajak seluruh komponen bangsa untuk memuliakan guru, karena kita dapat berdiri di posisi dan profesi saat ini tidak lepas dari jasa guru.

"Guru inilah yang membuat kita semua berada di posisi sekarang, mereka yang menyiapkan kita hingga kita semua bisa terampil di berbagai profesi dan pengabdian," ucap Sutan kepada sinpo.id melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (25/11/2017).

Beliau melanjutkan, bahwa sebagai bangsa yang memiliki tanggung jawab moral, tidak hanya menghormati, tapi juga melakukan sesuatu untuk guru, memperhatikan kesejahteraan mereka, memuliakan profesi mereka.

Karena menurutnya menjadi guru berat, namun hal tersebut bukanlah suatu pengorbanan melainkan sebuah penghormatan. 

“Pengormatan ini lahir karena perjuangan mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, merekalah yang mewakili kita di depan kelas, mendidik dan menyiapkan masa depan,” lanjutnya.

Lalu, apa makna hari guru bagi nasib para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut, menanggapi hal ini beliau mengatakan hari pendidikan pada dasarnya merupakan bentuk penghargaan akan profesi guru, namun apresiasi ini tidak cukup sebatas apresiasi, butuh usaha lebih keras untuk memuliakan mereka.

Menurutnya, Komisi X sendiri telah melakukan berbagai usaha dalam memuliakan profesi guru, turunan dari usaha memuliakan tersebut dapat dilihat dari Indikator seperti kesejahteraan mereka, kejelasan karir mereka, perlindungan profesi dan lain sebagainnya.

“Ke depan kita menginginkan profesi guru menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, sehingga apresiasi dan penghargaan berbagai stake holder kepada mereka juga memadai, termasuk cara pandang kita terhadap profesi guru menjadi lebih baik, jangan sebatas pekerjaan mengajar, tetapi sebagai suatu profesi mulia,” pungkasnya.sinpo

Komentar: