Jokowi Sebut Tantangan Ekonomi ke Depan Tidak Mudah

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 19 Desember 2022 | 16:55 WIB
Kondisi ekonomi global/ Ilougemedia
Kondisi ekonomi global/ Ilougemedia

SinPo.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan bahwa tantangan ekonomi yang akan dihadapi ke depan tidak mudah, lantaran dunia masih banyak dihantui oleh ketidakpastian ekonomi global, termasuk pandemi Covid-19.

"Situasi geopolitik yang juga tidak menentu yang bisa memicu krisis keuangan, krisis energi, krisis pangan, dan larinya pada resesi global,” kata Jokowi, Senin 19 Desember 2022.

Meski dihadapi oleh tantangan ekonomi global, ia mengatakan bahwa Indonesia masih mampu bertahan. Pasalnya pada kuartal III-2022, pertumbuhan ekonomi masih tumbuh 5,72 persen dan inflasi terkendali di 5,4 persen.

"Indonesia masih memiliki peluang untuk tumbuh dan yang paling penting pertumbuhan itu bisa menjaga daya beli masyarakat, membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya," ungkapnya.

Selain itu, sektor riil utama yang bersumber dari UMKM juga masih bergerak cepat, dan terbukti menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sehingga dengan memperkuat UMKM, daya beli dan ekonomi dapat terjaga dan tetap tumbuh positif.

Oleh karena itu, kata Jokowi, pemerintah akan terus berupaya memperkuat UMKM melalui Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar). Bahkan pertumbuhan nasabah yang memanfaatkan fasilitas tersebut juga meningkat.

“Jangan sampai ada pendapat mengatakan Pemerintah tidak perhatian kepada yang mikro, yang kecil-kecil. Keliru besar sekali. Dari 500.000 sekarang sudah 13,5 juta (debitur) dan target saya untuk masuk ke 2024 mencapai diatas 20 juta (debitur),” paparnya.

Sementara hampir 90 persen peminjam PNM dilakukan oleh UMKM yang dikelola oleh ibu rumah tangga untuk kebutuhan usaha produktif. Misalnya dipakai untuk jualan gorengan, jualan mie, atau jualan di pasar.sinpo

Komentar: