PM Belanda Mark Rutte Minta Maaf Soal Perbudakan 2,5 Abad, Termasuk di Indonesia

Laporan: Sinpo
Selasa, 20 Desember 2022 | 06:43 WIB
Mark Rutte, Perdana Menteri (PM) Belanda (wikipedia)
Mark Rutte, Perdana Menteri (PM) Belanda (wikipedia)

SinPo.id -  Mark Rutte, Perdana Menteri (PM) Belanda, menyatakan perbudakan adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Mark Rutte menyampaikan permintaan maaf atas perbudakan termasuk di Indonesia yang telah dilakukan selama 2,5 abad. 

"Hari ini atas nama pemerintah Belanda, saya meminta maaf atas tindakan negara Belanda di masa lalu. Negara Belanda di Belanda memikul tanggung jawab atas penderitaan besar yang menimpa orang-orang yang diperbudak dan keturunan mereka," ujar Rutte.

Rutte menyampaikan itu dalam pidatonya mengulangi permintaan maaf dalam bahasa Inggris, Papiamento dan Sranan Tongo, bahasa yang digunakan di Kepulauan Karibia dan di Suriname.

Rutte mewakili pemerintah Belanda 
meminta maaf atas perbudakan yang terjadi di Suriname, pulau-pulau seperti Curacao, Aruba di Karibia, dan Indonesia bagian Timur. Rutte menyebut dirinya beserta warga negara Belanda yang hidup saat ini hanya bisa meminta maaf dan mengutuk perbudakaan yang pernah negara mereka lakukan ratusan tahun silam. Dia menekankan perbudakan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

"Kami, yang hidup di sini dan sekarang, hanya bisa mengakui dan mengutuk perbudakan dalam istilah yang paling jelas sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan," ujar dia.

Rutte mengatakan memilih momen yang tepat untuk meminta maaf adalah masalah yang rumit.

"Tidak ada satu waktu yang tepat untuk semua orang, tidak satu kata yang tepat untuk semua orang, tidak satu tempat yang tepat untuk semua orang," tambahnya.sinpo

Komentar: