Banggar DPR RI Sebut Transformasi Struktural Jadi Kunci Utama Kebangkitan Ekonomi

Laporan: Juven Martua Sitompul
Senin, 26 Desember 2022 | 14:10 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi/ Pixabay
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi/ Pixabay

SinPo.id - Anggota Banggar DPR RI Mukhtarudin mengatakan optimisme harus tetap bertumbuh menyongsong 2023 yang masih menghadirkan ragam tantangan riil. Apalagi, pengalaman mengajarkan Indonesia bahwa selalu ada peluang dan harapan pada situasi paling sulit sekalipun.

Ini disampaikan Mukhtarudin menanggapi pernyataan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, yang menyebut sektor industri manufaktur masih dihadapkan sejumlah tantangan saat ini.

Menurut Mukhtarudin, berkat optimisme yang selalu dijaga, tak heran kebijakan populis yang dirancang pemerintah baik dari sisi fiskal yang prudent dan produktif konsumsi dalam negeri bisa berdampak positif pada peningkatan permintaan domestik dan laju inflasi yang moderat.

"Dengan kuatnya konsumsi dalam negeri 2022 itulah yang menjadi motor pertumbuhan dan pemulihan perekonomian kita," kata Mukhtarudin melalui keterangan tertulis, Jakarta, Senin, 26 Desember 2022.

Anggota Komisi VII DPR RI ini menyebut percepatan transformasi struktural penting dilakukan mengingat transformasi struktural erat kaitannya dengan perubahan struktur ekonomi negara dari berbasis agraris menjadi industri. Termasuk, berbasis sektor jasa.

Menurut Mukhtarudin, ada sejumlah faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Antara lain, regulasi dan kualitas institusi rendah. Kemudian, infrastruktur yang kurang memadai, kebijakan fiskal, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum kompetitif.

Untuk itu, Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini berharap transformasi struktural menjadi kunci utama agar terus mendorong pertumbuhan ekonomi negara yang pada akhirnya mengubah status ekonomi dari negara berkembang menjadi negara maju.

"Untuk memaksimalkan potensi ekonomi pada sektor-sektor prioritas maka kebijakan pemerintah mendatang mestinya diarahkan pada peningkatan produktivitas dan daya saing manufaktur ekspor, serta penguatan industri hulu yang strategis," kata Mukhtarudin.

Mukhtarudin menyatakan salah satu kebijakan lain yang dapat mendorong percepatan transformasi struktural adalah dengan pemberian insentif pajak untuk mendorong pengembangan vokasi di Indonesia. Ini penting agar negara dapat terus mencetak SDM dengan daya saing yang kompetitif.

Kondisi perekonomian tahun 2022 relatif baik karena ada faktor surplus transaksi berjalan dan faktor neraca perdagangan yang per Oktober 2022 mencatat surplus 5,67 miliar dollar Amerika.

Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 memang tampak impresif, mencapai 5,01 persen per kuartal I naik menjadi 5,44 persen per kuartal II, dan kembali meningkat 5,72 persen per kuartal III.

Kendati kuartal IV diproyeksikan mengalami moderasi atau pelambatan, namun secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 amat prospektif dan mengisyaratkan optimisme.

Selain itu, kepemimpinan Indonesia berhasil membangun komitmen global terhadap sejumlah isu strategis. Paling utama adalah mencari rumusan penyelesaian ketegangan geopolitik dan konflik global dengan mengedepankan dialog, diplomasi, dan cara-cara damai.

G20 juga sepakat menanggulangi krisis pangan, serta membantu negara-negara miskin yang rentan menghadapi krisis. Kesepakatan itu diwujudkan melalui program resilience and sustainability trust bernilai USD81,6 miliar yang dikoordinasikan oleh IMF.

Di Forum G20 di Bali, lahir pula kesepakatan berupa upaya pemulihan kesehatan global melalui pengumpulan dana 1,5 miliar dollar Amerika untuk penanganan pandemi. Kesepakatan lain yang juga sangat penting dan strategis adalah langkah bersama menanggulangi aneka persoalan akibat perubahan iklim dan masalah lingkungan hidup.

Pada aspek mekanisme transisi energi, Indonesia memperoleh komitmen senilai USD20 miliar. Dari perspektif ekonomi domestik, gelaran G20 juga memberi kontribusi signifikan terhadap PDB yang nilainya Rp7,4 triliun.

Forum ini juga mendorong konsumsi domestik sampai Rp1,7 triliun, dan menyerap puluhan ribu tenaga kerja karena terbukanya ratusan lapangan pekerjaan baru, serta mendorong investasi untuk UMKM. Mukhtarudin mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2023 diproyeksikan maksimal 2,7 persen, lebih rendah dari tahun 2022 yang 3,2 persen. 

"Tentu saja pencapaian Indonesia sepanjang 2022 patut disyukuri oleh semua elemen masyarakat. Sikap bersyukur itu setidaknya sudah tercermin pada tingginya tingkat kepuasan masyarakat atas kerja pemerintah," kata Mukhtarudin.

Agar pertumbuhan ekonomi yang impresif itu tetap terjaga, Mukhtarudin mendorong segenap elemen masyarakat selalu menjaga kondusifitas dalam kehidupan berbangsa-bernegara.

"Kondisi perekonomian yang relatif stabil pada tahun 2022 menjadi modal penting untuk menyongsong tahun 2023 yang sarat tantangan itu," tegas Mukhtarudin.

 sinpo

Komentar: