Ketua MPR Optimistis Indonesia Mampu Hadapi Ketidakpastian pada 2023

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 27 Desember 2022 | 00:20 WIB
Bambang Soesatyo. (Foto: Instagram @bambang.soesatyo)
Bambang Soesatyo. (Foto: Instagram @bambang.soesatyo)

SinPo.id -  Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak seluruh elemen bangsa merespons berbagai tantangan pada 2023. Indonesia diyakini masih dihadapkan dengan ketidakpastian akibat faktor geopolitik.

"Optimisme harus tetap bertumbuh, karena pengalaman mengajarkan bahwa akan selalu ada peluang dan harapan pada situasi paling sulit sekalipun. Masyarakat Indonesia setidaknya sudah menghadirkan bukti, yakni saat mengelola kehidupan bersama sepanjang durasi pandemi Covid-19 dengan penuh kebijaksanaan, dan membuahkan kinerja perekonomian negara yang impresif," ujar Bamsoet dalam penyampaian Refleksi Akhir Ketua MPR RI Tahun 2022 di Jakarta, Senin, 26 Desember 2022.

Ketidakpastian tidak hanya soal faktor geopolitik, tetapi juga 
sektor keuangan global yang masih sarat masalah, hingga potensi ancaman dari tingginya inflasi di sejumlah negara. Faktor lain yang juga patut diwaspadai adalah potensi kenaikan harga pangan dan energi.

Selama hampir tiga tahun semua elemen bangsa berjibaku merespons dampak pandemi Covid-19 yang telah merusak nyaris semua aspek kehidupan. Bahkan lebih dari 6,7 juta warga terinfeksi Covid-19. Tak hanya itu, lebih dari 160 ribu orang meregang nyawa. Termasuk, lebih dari dua ribu tenaga medis yang berjuang di garda terdepan telah gugur sebagai pahlawan kemanusiaan.

"Namun, berkat optimisme yang selalu terjaga, Indonesia bisa mereduksi ekses pandemi berkat kepatuhan publik pada protokol kesehatan, dan kemudian memasuki zona pemulihan ekonomi berkat rangkaian kebijakan populis yang dirancang pemerintah. Kebijakan fiskal yang prudent dan produktif berdampak positif pada peningkatan permintaan domestik dan laju inflasi yang moderat. Menguatnya konsumsi dalam negeri itulah yang menjadi motor pertumbuhan dan pemulihan," kata Bamsoet. 

Bamsoet menyebut bangsa Indonesia juga mengalami surplus transaksi berjalan dan surplus neraca perdagangan yang per Oktober 2022 mencatat USD5,67 miliar. Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 memang tampak impresif; mencapai 5,01 persen per kuartal I, naik menjadi 5,44 persen per kuartal II, dan kembali meningkat 5,72 persen per kuartal III.

Kendati kuartal IV diproyeksikan mengalami 'moderasi' atau pelambatan, namun secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 amat prospektif dan mengisyaratkan optimisme.

"Agar pertumbuhan ekonomi yang impresif itu tetap terjaga, segenap elemen masyarakat harus mampu menjaga kondusifitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dinamika politik nasional sepanjang tahun 2022 sudah relatif baik. Persepsi ini sejalan dengan hasil survei Lembaga Survei Indonesia pada Agustus 2022. Sebesar 74 persen responden menyatakan kondisi ekonomi dan politik baik atau sedang-sedang saja, dan hanya sekitar 17,7 persen responden yang menilai atau berpersepsi negatif," tegas Bamsoet.

--sinpo

Komentar: