Peneliti BRIN Ungkap Akan Ada Banjir Ekstreme di Jabodetabek Besok

Laporan: Khaerul Anam
Selasa, 27 Desember 2022 | 14:33 WIB
Ilustrasi/pixabay
Ilustrasi/pixabay

SinPo.id -  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap ada potensi hujan ekstrem dan badai dahsyat yang akan mengakibatkan banjir beasar di wilayah Jabodetabek.

Banjir besar tersebut diprakirakan terjadi pada Rabu, 28 Desember 2022.

"Potensi banjir besar Jabodetabek. Siapa pun Anda yang tinggal di Jabodetabek, dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," kata Peneliti Klimatologi, pada Pusat Riset Iklim, dan Atmosfir, BRIN, Erma Yulihastin, dalam keterangannya di Twitter, Selasa, 27 Desember 2022.

Menurut Erma, badai dahsyat dari laut akan berpindah ke darat melalui jalur barat dengan angin baratan yang membawa hujan badai dari laut, dan dari utara melalui angin permukaan yang kuat. 

Prakiraan BRIN tersebut berdasarkan analisis data dari Satellite Early Warning System (Sadewa).

"Maka Banten, dan Jakarta-Bekasi akan menjadi lokasi sentral tempat serangan badai tersebut. Dimulai sejak siang hingga malam hari pada 28 Desember 2022," ujar Erma.

Selain itu, lanjut Erma, kovergensi di darat akan masif sehingga hujan persisten pada 28 Desember 2020 akan terjadi secara meluas, menjangkau wilayah lain di Jawa bagian barat.

Erma pun mengungkapkan wilayah yang harus diwaspadai yakni Cilegon, Serang, Pandeglang, Rangkasbitung, Cigudeg, Gunung Salak, Cikepuh, Banten, Tasikmalaya, Banjar, Karangsembung, Bekasi, Tangerang, Cikarang, Teluk Jakarta, Karangwareng, Banjaran, juga Ciamis.

Erma juga menjelaskan soal warpada 'Tol Hujan' laut dan darat pemicu banjir. Tol hujan itu merupakan badai yang sudah terbentuk pada pukul 03.00 WIB, Selasa 27 Desember 2022 pagi.

"Tol hujan ini bernama badai Squall Line di laut (Samudera Hindia), yang bergabung dengan badai konvektif skala meso (MCC) yang terbentuk di darat dengan inti badai di atas wilayah Banten, dan sekitarnya," terangnya lagi.

Jalur tol hujan ini menjadi penghubung bagi suplai kelembapan dari laut ke darat. Sekaligus menjadi jalan bagi badai untuk mengumpulkan energinya di Jabodetabek. Sehingga badai yang terbentuk bisa bersifat long-lasting atau bertahan lama.

"Bahkan juga bisa mengalami multiplikasi energi ketika berada di Selat Sunda. Mekanisme inilah yang dapat menimbulkan banjir besar di Jabodetabek sehingga harus kita waspadai," tandasnya.sinpo

Komentar: