Kaleidoskop 2022, Gagal Ginjal Akut Pada Anak akibat Obat Sirup

Laporan: Sinpo
Rabu, 28 Desember 2022 | 07:57 WIB
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)
Ilustrasi (SinPo.id/Pixabay.com)

SinPo.id -  Laporan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal atau Acute Kidney Injury (AKI)  meningkat tajam, utamanya di bawah usia lima tahun atau Balita antara Agustus  hingga Oktober 2022 lalu . Temuan sejak akhir Agustus 2022 itu menjadi alasan Kemenkes meminta para orang tua waspada, terutama ketika si buah hati mengalami gejala diare, mual, muntah, demam selama tiga hingga lima hari. Termasuk batuk, pilek, sering mengantuk, serta jumlah air seni semakin sedikit, bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.

Munculnya gangguan ginjal akut pada anak itu tak lepas dari dari dugaan beredarnya obat sirup di antaranya parasetamol yang terlanjur dikonsumsi pasien dan menimbulkan gagal ginjal.  Hal itu menjadi alasan Kemenkes meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan atau Fasyankes sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair atau sirup, sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.

Kemenkes juga mengimbau masyarakat agar dalam pengobatan anak sementara waktu tidak mengonsumsi obat dalam bentuk cair tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

Sebelumnya, Kementerian itu juga telah menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Termasuk Surat Edaran SE Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak yang ditujukan kepada seluruh dinas kesehatan, fasyankes, dan organisasi profesi.

Hingga 18 Oktober 2022, jumlah kasus gagal ginjal akut yang dilaporkan sebanyak 206 dari 20 provinsi.

Tercatat angka kematian sebanyak 99 anak. Dari jumlah itu pasien meninggal yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo mencapai 65 persen. Syahril menyampaikan, Kemenkes bersama BPOM, ahli epidemiologi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), farmakolog, dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslatfor) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tengah melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.

Bahkan hingga 18 Oktober 2022, gagal ginjal akut yang dilaporkan secara nasional mencapai 206 kasus dari 20 provinsi, dengan angka kematian sebanyak 99 anak. Sedangkan yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo mencapai 65 persen.

Di Jakarta juga melaporkan kasus gagal ginjal akut mencapai 71 orang. Sebanyak 85 persen kasus ini dialami oleh bayi di bawah lima tahun atau Balita. Sedangkan data hingga Rabu 19 Oktober 2022, sebanyak 40 orang meninggal dunia, dan 16 orang dalam perawatan.

Dari 71 kasus tersebut 35 orang berdomisili di DKI Jakarta, sisanya dari luar Jakarta seperti Banten, Jawa Barat dan di luar Jabodetabek lainya.

Kasus gagal ginjal akut di Jakarta tertinggi bulan Oktober yakni, sebanyak 31 kasus. Sedangkan Januari 2 kasus, Februari nihil, Maret 1, April 3, Mei 0, Juni 2, Juli 1, jumlah meningkat drastis mulai Agustus 10 dan September 21 kasus.

Obat jenis sirup khususnya parasetamol menjadi sorotan ketika kasus gangguan ginjal akut misterius menyerang anak-anak. Badan pengawas obat dan makanan atau BPOM memberikan penjelaskan terkait dengan sirup obat untuk anak di Gambia Afrika terkontaminasi terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol.

Badan pengawas itu mengutip informasi WHO, yang menyebut obat terdiri dari Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup yang diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India.

Keempat produk tersebut tak ada yang terdaftar di BPOM. Meski begitu badan pengawas terus memantau perkembangan kasus Substandard paediatric medicines mengenai produk sirup obat untuk anak terkontaminasi yang teridentifikasi di Gambia, Afrika.sinpo

Komentar: