Suporter Naik Sound System, DPR: Merendahkan Sepak Bola Indonesia

Laporan: Sinpo
Selasa, 03 Januari 2023 | 22:10 WIB
Oknum suporter yang menaiki sound system/ Twitter
Oknum suporter yang menaiki sound system/ Twitter

SinPo.id - Aksi oknum suporter Timnas Indonesia yang menaiki stand sound system viral di media sosial. Aksi norak itu terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, saat Indonesia kontra Thailand dalam lanjutan Piala AFF 2022.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf menilai aksi yang dilakukan oknum tersebut merendahkan sepak bola Indonesia.

"Perbuatan seperti ini men-downgrade sepak bola yang sedang baik, dan mulai memiliki citra internasional," ujar Dede seperti dikutip dari Parlementaria, Selasa, 3 Januari 2023.

Apa yang dilakukan oknum suporter tersebut, kata Dede, salah. Sebab, dalam Undang-undang Keolahragaan, segala perbuatan yang membahayakan keselamatan dan keamanan suporter lain dilarang.

Dalam video tersebut, terlihat dia berteriak dan berjoget di sana. Dalam video juga terdengar suporter lainnya mengingatkan pria tersebut untuk turun. Terlihat juga beberapa orang lainnya menghampiri pria tersebut dan menyuruhnya turun.

Alih-alih turun, pria tersebut justru tetap bertengger di sana sambil berjoget. Bahkan terlihat juga gestur tubuhnya seakan menghina suporter lain yang menyuruhnya turun.
 
"Rasanya sekarang sudah ada Peraturan kapolri yang baru, tentang penanganan suporter. Dan sudah harus dimulai sanksi-sanksi yang membahayakan seperti ini," katanya.

Politisi Partai Demokrat ini menilai, jumlah steward perlu ditambah saat laga timnas Indonesia. Selain itu, kesadaran suporter untuk tidak melakukan aksi provokatif dan membahayakan penonton lainnya adalah yang utama.

"Memang perlu peningkatan kesadaran suporter, dari yang brutal menjadi terpelajar dan taat aturan. Di luar negeri juga sama dilakukan capacity building oleh klub dan suporter," katanya.

Selain itu Dede menambahkan, panitia pelaksana (panpel) juga perlu memberikan sanksi yang tegas kepada suporter yang melakukan pelanggaran, misalnya dalam bentuk denda atau hukuman.

 “Sanksi itu harus terbaca di setiap sudut. Dengan juga memasang CCTV sehingga bukti tidak dari HP penonton saja," kata dia.
 sinpo

Komentar: