Pimpinan Komisi VII DPR Ngamuk Dituding Pakai Dana BRIN

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 02 Februari 2023 | 00:59 WIB
Wakil ketua komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman (Parlementaria)
Wakil ketua komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman (Parlementaria)

SinPo.id -  Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman menilai terdapat sejumlah pihak berupaya menyudutkan kerja komisinya. Apalagi, Komisi VII dituding melakukan patgulipat anggaran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui program diseminasi konstituen.

Padahal, fakta di lapangan tidak sesuai. Namun, oleh pihak-pihak tertentu dari internal dan eksternal BRIN digiring seakan-akan DPR melalui Komisi VII menggangsir anggaran BRIN. Nyatanya, kata dia, kinerja BRIN sangat buruk dalam dua tahun terakhir.

"Faktanya sangat berbeda dengan kondisi riil yang ada, karena hanya merujuk dari satu kejadian saja, yaitu di Provinsi Kalimantan Utara lalu digeneralisir. Seakan-akan bahwa kami Komisi VII ini menerima bahkan mungkin segala macam, memanfaatkan anggaran negara untuk kepentingan pribadi-pribadi kami. Saya tegas nyatakan, 100 persen ini fitnah," tegas Maman dikutip dari YouTube Komisi VII DPR RI Channel, Rabu, 1 Februari 2023.

Maman mengungkap hal ini dalam rapat dengar pendapat Komisi VII dengan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Rapat dipimpin Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto dan membahas realokasi anggaran BRIN Tahun Anggaran (TA) 2023. Khususnya, terkait dengan program BRIN yang berkaitan langsung bagi masyarakat.

"Semoga ini didengar oleh seluruh masyarakat di Indonesia, terlebih khusus adalah Komisi Pemberantasan Korupsi. Terkhusus adalah Bareskrim Polri. Terkhusus adalah Kejaksaan Agung kita. Dan terkhusus Badan Pemeriksa Keuangan kita. Segera usut ini, praktik penggunaan dan memanfaatkan di BRIN ini," kata dia.

Maman membeberkan sejumlah permasalahan di internal BRIN. Dari hubungan sesama periset, tindakan-tindakan tidak profesional oleh pejabat BRIN, sampai kinerja BRIN secara umum yang tidak maksimal.

Utamanya, program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dia menjelaskan jika anggaran BRIN untuk program masyarakat senilai Rp800 miliar per tahun, namun berdasarkan evaluasi yang terealisasi hanya sebesar Rp100 miliar.

"Silakan saja dicek. Pertanyaan paling sederhana bagi saya adalah kemana Rp700 miliarnya itu?" ucap Maman.

Dia menyampaikan bahwa anggaran BRIN TA 2022 sebesar Rp6,3 triliun. Dari besaran itu, belanja pegawai BRIN mencapai Rp4 triliun.

Dengan kata lain, anggaran yang dialokasikan untuk menyerap kondisi masyarakat di bawah terkait riset hanya kurang lebih Rp2 triliun. Dari Rp2 triliun itu, kata Maman, khusus untuk program masyarakat sebesar Rp800 miliar. Akan tetapi, dalam realisasinya sepanjang tahun 2022 hanya sebesar Rp100 miliar. 

"Ke mana itu semua? Ini harus buka-bukaan, makanya saya minta dalam forum terhormat ini terang benderang. Jangan sampai ada dusta di antara kita," kata Maman.sinpo

Komentar: