Tudingan NasDem Soal Instrumen Negara Ganggu Pencapresan Anies Disebut Tak Jelas

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 02 Februari 2023 | 14:32 WIB
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman/ SinPo.id/ Galuh Ratnatika
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman/ SinPo.id/ Galuh Ratnatika

SinPo.id - Tudingan Partai NasDem yang menyebut adanya instrumen negara mencoba mengganggu pencapresan Anies Baswedan dinilai tak mendasar. Partai besutan Surya Paloh itu diminta tidak melempar isu yang tidak jelas kebenarannya.

"Jadi jangan melempar isu yang sebetulnya tidak jelas apa namanya argumentasi ilmiahnya," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 2 Februari 2023.

Habiburokhman justru mempertanyakan dasar Partai NasDem menuding pemerintah. Apalagi, negara tidak punya kewenangan mendikte partai politik (parpol) untuk menentukan calon presiden (capres).

"Iya saya pikir caranya bagaimana, coba di negara yang demokrasi seperti saat ini. Caranya bagaimana? Saya saja Habiburokhman misalnya saya Presiden, saya penguasa, caranya bagaimana menghentikan, mencegah partai politik mengajukan calon," kata dia.

Menurut dia, pencapresan merupakan hak parpol. Habiburokhman menegaskan di era sekarang Kepala Negara tidak bisa memaksa parpol untuk mencalonkan seseorang sebagai capres.

"Ini 2023, di zaman reformasi mana bisa orang memaksa partai untuk mencalonkan atau tidak mencalonkan tinggal partai-partainya mau enggak benar-benar mencalonkan, gitu," kata dia.

Sebelumnya, Ketua DPP NasDem Effendy Choirie (Gus Choi) mengaku mendengar ada instrumen negara mencoba mengganggu pencapresan Anies Baswedan. Dia bahkan meminta upaya menghalangi itu segera dihentikan.

"Instrumen-instrumen negara yang mengganggu-ganggu dikit, tentu akan banyak, hentikanlah. Karena ini juga putra, kita cari putra terbaik bangsa, memimpin negara ini," kata Gus Choi.

Kendati begitu, dia tidak mau menyebut siapa pengganggu tersebut. "Saya dengar itu, oknumnya atau lembaganya kita tidak tahu, enggak usah diperdalam lagi, enggak bisa dicontohkan," ujarnya.sinpo

Komentar: