Semangat Meski Tangan Harus Diamputasi, Tohir Dapat Motor Roda Tiga dari Kemensos

Laporan: Andi Muhammad Rezaldy
Senin, 13 Februari 2023 | 09:52 WIB
Bantuan motor roda tiga dari Kemensos/ Dok. Kemensos
Bantuan motor roda tiga dari Kemensos/ Dok. Kemensos

SinPo.id - Menteri Sosial RI Tri Rismaharini terus memperkuat kemandirian penyandang disabilitas dengan memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI). Salah satu penerima manfaat itu bernama Tohir (61), penyandang disabilitas fisik yang berasal dari Ajibarang Kulon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Tohir mengaku tidak menyangka akan mendapat ATENSI berupa motor roda tiga. Bantuan yang diterimanya, membuat dia bersemangat untuk mengantar bambu dan kayu balok yang dijualnya kepada pembeli. Usaha itu telah digelutinya sejak tahun 1995.

Tohir mengucapkan terimakasih kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Anggota Komisi VIII DPR RI Wastam yang telah memberikan bantuan ATENSI berupa motor roda tiga kepadanya.

"Saya berterimakasih kepada orang yang memberikan motor roda tiga ini, saya rasanya senang sekali," kata Tohir saat ditemui di lapak usahanya di Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah.

Semenjak mendapat bantuan tersebut, bapak dari tiga anak itu mengaku sangat terbantu meringankan pekerjaannya. Sekarang dia dapat mengangkut hasil usahanya lebih banyak.

"Saya menerima bantuan ini sudah 3 bulan. Karena motor roda tiga ini membuat beban saya lebih ringan. Jadi menambah semangat saya. Alhamdulillah, semoga motor roda tiga ini bisa bermanfaat," tuturnya.

Tohir lantas menceritakan bagaimana dirinya kehilangan kedua tangannya dan bangkit dari musibah yang dialaminya. Ia mengatakan kedua tangganya terpaksa diamputasi akibat kecelakaan kerja yang dialaminya pada tahun 1992.

Sebelum musibah menimpanya, Tohir merupakan tukang batu atau kuli bangunan. Saat terjadi kecelakaan tersebut, dirinya mengira akan meninggal dunia.

"Saya tersetrum tiang listrik. Saat tersetrum, saya sudah mengucapkan inalillahi wa innailaihi rojiun. Saya mengira akan mati. Sudah 5 detik atau 5 menit saya bangkit. Ternyata masih hidup," jelas Tohir.

Sempat pesimis dengan hidupnya, Tohir akhirnya menemukan titik balik kehidupannya pada tahun 1995. Saat itu, tetangga adiknya yang merupakan Warga Negara Asing memintanya untuk dicarikan bambu sejumlah 1.300 batang.

"Saya tahun 1993 sempat pesimis bagaimana hidup saya. 1995 adalah tahun kebangkitan saya. Saya diberi pekerjaan mencari bambu 1.300. Saya tidak bilang apa-apa. Langsung mengucapkan terima kasih. Saya langsung dikasih uang Rp2 juta," jelasnya.

Berawal dari pesanan itu, ia memulai usahanya hingga dapat menyekolahkan anak-anaknya. Awalnya, dia hanya memikul bambu tersebut saat mengatar pesanan kepada pembeli hingga akhirnya kini mendapat bantuan motor roda tiga tersebut.

"Sebelum mendapat roda tiga ini, saya pakai gerobak, kedua pakai gerobak becak, ketiga pakai motor roda tiga modifikasi. Sekarang saya dikasih motor roda tiga," ucapnya.

Sementara itu, anak kedua Tohir yang bernama Neni (35) mengaku tidak menyangka sang ayah mendapat bantuan motor roda tiga. Pasalnya, selama ini Tohir tidak pernah mendapat bantuan sosial apapun.

"Bukan hanya kaget lagi, tapi tidak menyangka. Pertama kali, bapak meminta fotokopi KK sama KTP, pikiran saya saat itu mengira untuk mengajukan hutang atau apa. Ternyata mau dikasih motor. Saya bilang beneran tidak sampai segitunya," ungkap Neni.sinpo

Komentar: