Hibur Anak Penderita Tumor Wajah, Mensos Beri Hadiah Sepeda

Laporan: Andi Muhammad Rezaldy
Selasa, 21 Februari 2023 | 01:24 WIB
Ade Subhan
Ade Subhan

SinPo.id -  Senyum Ade Subhan mengembang. Sebentar bocah 11 tahun itu memandangi lalu perlahan tangannya mulai menyentuh beberapa bagian dari sepeda baru di depannya.

Meskipun kepalanya masih diperban akibat operasi yang baru dijalaninya, bocah laki-laki itu tetap asyik mengutak-atik kendaraan yang selama ini ia impikan. Sepeda berwarna merah itu pemberian Menteri Sosial Tri Rismaharini.

“Tetap semangat ya Adik Subhan. Adik Subhan bisa berobat ya, bisa sembuh. Jadi harus kuat,” kata Mensos menyemangati Subhan.

Subhan menderita tumor wajah yang membuat sisi kiri wajahnya membengkak. Tahun 2017, anak bungsu dari enam bersaudara ini sempat menerima tindakan operasi pertama di RSCM. Pasca operasi ia dirujuk ke bagian poli bedah plastik. Dokter mengatakan pengobatan Subhan akan memakan waktu lama dan tidak akan bisa sembuh total. Mendengar keterangan dokter tersebut, orangtuanya pun menolak untuk melakukan prosedur medis berikutnya.

Namun pada 15 November 2022 Sentra Galih Pakuan memfasilitasi layanan kesehatan Subhan ke RSCM. Sejak saat itu, Subhan bersama ibunya tinggal di Sentra Handayani. Adapun biaya operasional selama perawatan ditanggung Kemensos.

“Jadi mereka selama ini ke rumah sakit antar jemput dari sini. Kalau ke rumah sakit ya kita _nganter_. Nanti dari rumah sakit, kita jemput juga ke sini. Selama ini mereka menunggu pemeriksaan lanjutan itu tinggal di sini,” kata Mensos.

Mensos berharap Subhan dapat menjalani operasi dengan baik sehingga bisa sembuh. Saat ini biaya pengobatan seperti operasi ditanggung oleh BPJS sedangkan biaya operasional ditanggung oleh Kemensos dan kitabisa.com. Adapun donasi yang terkumpul untuk Subhan senilai Rp62,9 juta yang diserahkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

Sementara Kemensos, juga memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa kebutuhan dasar, nutrisi, perlengkapan sekolah, alat-alat peraga dan permainan, sepeda, layanan dukungan psikososial, pengasuhan, pendampingan selama proses pengobatan, serta bantuan modal kewirausahaan.

Ibu Kandung Subhan, Arsanah (53) mengungkapkan suka citanya atas bantuan dan perhatian yang diberikan kepada anaknya. Apalagi saat ini anaknya sudah bisa dioperasi kembali.

“Alhamdulillah sekarang sudah sampai operasi. Kami menghaturkan terima kasih kepada bu Menteri dan juga petugas di sini (Kemensos) yang baik baik. Semua berjuang untuk kesembuhan Subhan,” katanya.

Sementara itu, keluarga Subhan tinggal di Desa Majau Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten. Orangtuanya bekerja sebagai petani yang sehari-hari menggarap sawah milik sendiri. Setiap 4 bulan, orangtua Subhan memanen 5-6 kwintal padi.  Hasil panen itu digunakan sebagian untuk kebutuhan sendiri dan sebagian dijual untuk kebutuhan sehari-hari. Kadang-kadang, untuk menutupi kebutuhan hidup, orangtua Subhan dibantu anak-anaknya yang sudah bekerja.

 *Akses Layanan Langsung*

Penanganan Subhan merupakan salah satu bentuk layanan respon kasus yang langsung menyasar penerima manfaat yang membutuhkan bantuan secara cepat. Kisah Subhan terpantau oleh media monitoring Kemensos yang kemudian diteruskan kepada Sentra pengampu. Oleh karena itu, Mensos mengatakan butuh profesionalitas dan respon cepat oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menangani masalah tersebut.

"Kami sifatnya harus langsung. Jadi kalau tidak ditangani oleh dinas kabupaten/kota atau provinsi, maka kami tangani.  Seperti Adik Subhan ini. Dibutuhkan ketelatenan dan _treatment_ ," katanya.

Selain itu, Mensos menyebut Sentra milik Kemensos yang tersebar di 31 titik di Indonesia menangani memiliki jangkauan kerja yang cukup luas. "Masalahnya 31 sentra ini harus melayani 514 kabupaten/kota. Nah yang pertama cakupan wilayahnya menjadi besar karena 514 dibagi 31," katanya.

Namun ia bersyukur masyarakat bisa menikmati langsung pelayanan kesejahteraan sosial melalui program-program di Kemensos. Seperti diketahui, Survei Litbang Kompas menunjukkan kenaikan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi dari sebelumnya di angka 62,1% naik menjadi 69,3%. Sementara tingkat kepuasan pada bidang Kesejahteraan Sosial menyentuh angka 77,3%. Tentunya program bantuan dan layanan rehabilitasi sosial yang dilaksanakan Kemensos menjadi salah satu penyumbang naiknya persentase kepuasan masyarakat di bidang kesos.

"Syukur alhamdulillah bisa naik kepuasan publik. Tapi yang pertama adalah bagaimana masyarakat bisa merasakan yang kita kerjakan itu yang paling penting menurut saya," ujarnya saat ditemui di Sentra Handayani Jakarta, Senin (20/2).

Menurutnya, tingkat kepuasan terhadap layanan publik sangat tergantung pada kompetensi yang dimiliki oleh SDM. Oleh karenanya, Mensos berupaya memberikan pendidikan dan pelatihan agar profesionalitas ASN di Kementerian Sosial terjaga.

"Yang paling penting adalah saya menyiapkan SDM di Kemensos supaya minimal nanti kalau ada pemimpin yang baru mereka tidak menjadi turun minimal tetap atau bahkan lebih baik lagi makanya saya juga tidak berhenti-berhenti mendidik," katanya.sinpo

Komentar: