Aksi Protes di Israel Meningkat, Pilot Tempur Angkatan Udara Mogok Latihan

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 07 Maret 2023 | 09:36 WIB
Pesawat Angkatan Udara Israel/AFP
Pesawat Angkatan Udara Israel/AFP

SinPo.id -  Pilot pesawat tempur di Skuadron elit Angkatan Udara Israel telah bersumpah untuk tidak menghadiri pelatihan, selama aksi protes. Hampir semua dari 40 pilot cadangan Skuadron 69, telah mogok latihan.

Hal tersebut dianggap sebagai langkah politik yang tak tertandingi dan merupakan pertanda meningkatnya penentangan terhadap rencana koalisi nasionalis yang berkuasa untuk merombak sistem hukum.

"Skuadron memberi isyarat bahwa kami tidak akan siap untuk melayani rezim diktator," kata seorang pilot yang tidak disebutkan namanya, dilansir dari BBC, Selasa 7 Maret 2023.

Bahkan kru pilot yang bertugas mengantar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan istrinya ke Italia untuk kunjungan kenegaraan yang direncanakan minggu ini, menolak untuk menerbangkan pasangan tersebut sebagai bagian dari protes.

Menanggapi hal itu, 10 mantan kepala Angkatan Udara Israel menerbitkan surat terbuka yang menyerukan kepada Netanyahu untuk mencari solusi atas meningkatnya aksi protes di kalangan pilot dan awak pesawat.

"Kami takut atas konsekuensi dari proses ini dan bahaya serius yang ditimbulkan terhadap keamanan nasional Negara Israel," kata surat itu.

Surat tersebut dikirim bersamaan dengan munculnya pengumuman dari pasukan angkatan udara cadangan di unit intelijen elit 8200, yang menyatakan tidak akan muncul untuk tugas cadangan mereka.

Namun pengumuman tersebut langsung ditanggapi oleh Netanyahu melalui cuitannya di Twitter, dengan mengunggah gambar hitam-putih ID militernya saat ia menjalani wajib militer pada tahun 1967.

"Saat kami dipanggil untuk tugas cadangan, kami selalu muncul. Kami adalah satu bangsa," tulisnya.

Seperti diketahui, melalui aksi protes tersebut, para pilot tempur mengancam untuk tidak melayani pemerintah, jika terus maju dengan perubahan yang sangat kontroversial, yakni mengubah sistem hukum negara.sinpo

Komentar: