LAGU SA KONG SA

Terinspirasi RATM dan Guns n Roses, Usman Hamid Rilis Lagu "Sa Kong Sa"

Laporan: Tri Setyo Nugroho
Sabtu, 01 April 2023 | 15:15 WIB
Aktivis Usman Hamid bersama Once Mekel saat rilis lagu "Sa Kong Sa" (SinPo.id/ Instagram)
Aktivis Usman Hamid bersama Once Mekel saat rilis lagu "Sa Kong Sa" (SinPo.id/ Instagram)

SinPo.id - Aktivis dan advokat Usman Hamid merilis lagu solo pertamanya bergenre rock berjudul “Sa Kong Sa”. Lagu bernuansa rock ini dibuat sebagai bentuk kritik terkait situasi hukum di tanah air belakangan ini.

“Sa Kong Sa” memuat kritik seputar perilaku kehidupan pejabat yang kerap berfoya-foya dari uang pajak, pungutan dan setoral ilegal di kalangan aparat pemerintahan dan pelaku bisnis hingga kekerasan aparat dalam Tragedi Kanjuruhan. Selain itu lagu juga memuat soal pembunuhan polisi junior secara sadis di luar hukum.

“Karya musik ini adalah ekspresi resah saya atas situasi hukum dan poli#k negara. Di luar itu, saya mencoba menuangkan hasrat musik rock yang tumbuh sejak masih sekolah,” kata Usman saat acara peluncuran lagu di Bentara Budaya Jakarta, Jumat, 31 Maret 2023.

Dalam perilisan tersebut, Usman ditemani oleh mantan vokalis Dewa19 Once Mekel dan Fajar Merah, musisi muda yang merupakan putera dari penyair Wiji Thukul. Wiji Thukul sendiri merupakan aktivis yang diculik dan dihilangkan pada tahun 1997/1998.

Lagu ini, yang banyak dipengaruhi musik rock seperti Guns n Roses dan Rage  Against The Machine. Lagu ini digarap sendiri oleh Usman sejak November 2022.

Dengan bantuan sahabat-sahabatnya, Usman membuat video klip sederhana untuk melengkapi peluncuran “Sa Kong Sa” dengan konsep hitam putih tanpa menampilkan sang pencipta lagu. Uniknya video clip tersebut dibuat menggunakan ponsel Usman sendiri.

“Saya memilih genre rock karena musik ini berpengaruh besar dalam hidup saya, sehingga terjun di dunia aktivis. Sekalian melepaskan energi dan emosi atas realitas. Syukur jika bisa turut serta menyuarakan kebaikan dan menggerakkan hati," kata dia.

“Sa Kong Sa”, kata Usman merupakan istilah berbahasa Mandarin yang artinya 303. Kode ini merupakan sebutan untuk sebuah konsorsium praktik judi illegal di Indonesia. Isu ini sempat mencuat dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofryansah Joshua Hutabarat.

“Proses penulisan lagu ini berawal ketika saya sulit tidur karena pikiran terus tertuju pada bahan-bahan informasi yang saya terima di luar berita. Ini bukan sekadar skenario bohong atas tewasnya Joshua. Tapi potret besar rusaknya institusi negara,” katanya.sinpo

Komentar: