KEBAKARAN KILANG MINYAK PERTAMINA

Pemerintah Minta Pertamina Perbaiki Tata Kelola dan Manajemen Risiko

Laporan: Sinpo
Rabu, 05 April 2023 | 01:44 WIB
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin (wapresri)
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin (wapresri)

SinPo.id -  Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meminta Pertamina melakukan tata kelola dan manajemen risiko yang baik agar kejadian kebakaran di kilang minyak tidak terulang kembali. Pernyataan itu disampaikan menanggapi kebakaran besar terjadi di kilang minyak milik Pertamina, tepatnya di Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai, Sabtu 1 April 2023. 

“Yang penting itu perbaikan di tata kelola untuk menghindari itu [terjadinya kebakaran]. Tata kelolanya mungkin diperbaiki, terutama yang menyangkut manajemen risiko,” ujarnya.

Pernyataan itu disampaikan dalam keterangan pers yang disampaikan usai meninjau Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Semarang, Jalan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu, Semarang, Jawa Tengah, Selasa 4 April 2023. 

Insiden kebakaran di Kilang Minyak Pertamina di Dumai merupakan kejadian kedua dalam waktu dekat, setelah sebelumnya Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta, yang juga milik Pertamina, terbakar pada 3 Maret 2023 silam.

Menurut mantan ketua MUI itu 
asesmen dan evaluasi ini harus dilakukan di seluruh properti milik Pertamina, tidak hanya di Jakarta, namun juga di daerah.

“Terutama di seluruh kilang-kilang karena memang di situ potensi terjadinya kebakaran itu kan besar sekali. Sehingga perlu ada perbaikan tata kelolanya untuk hindari itu,” ujarnya.

Menutup keterangan persnya, kembali Wapres menekankan, diperlukannya evaluasi pada tata kelola dan manajemen risiko agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.

“Soal tata kelola untuk menekan seminimal mungkin risiko yang terjadi, terutama di sisi risk manajemennya,” pungkas Wapres.

Hadir mendampingi Wapres dalam keterangan pers ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, dan Walikota Semarang Hevearita G Rahayu. sinpo

Komentar: