Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Indonesia

DPR Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem, Wanti-wanti Karhutla

Laporan: Galuh Ratnatika
Sabtu, 29 April 2023 | 01:58 WIB
Ilustrasi cuaca panas, suhu panas. Suhu di Lampung mencapai 34 derajat Celsius, daerah terpanas di Sumatera dan masuk tujuh daerah terpanas di Indonesia.(SinPo.id/Shutterstock)
Ilustrasi cuaca panas, suhu panas. Suhu di Lampung mencapai 34 derajat Celsius, daerah terpanas di Sumatera dan masuk tujuh daerah terpanas di Indonesia.(SinPo.id/Shutterstock)

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras meminta pemerintah mengantisipasi dampak cuaca ekstrem yang melanda beberapa wilayah di Indonesia yang dapat mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Kita ketahui cuaca panas sedang melanda sebagian besar wilayah Indonesia akhir-akhir ini. Pemerintah harus bisa mengantisipasi lewat berbagai kebijakan dan program agar cuaca ekstrem seperti ini tidak merugikan masyarakat," kata Iwan pada Jumat 28 April 2023.

Ia bilang, BMKG mencatat suhu panas ekstrem yang mencapai 37,5 derajat celcius melanda Indonesia. Kemudian 10 stasiun meteorologi di Indonesia mencatat suhu maksimum udara permukaan di atas 35 derajat celsius sejak 15 April 2023.

"Selama gelombang panas (heatwave) berlangsung, tak jarang banyak orang yang mengeluh, merasa stres hingga jatuh sakit. Maka, masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan karena cuaca panas ekstrem dapat mempengaruhi imun tubuh," pesannya.

"Waspada selalu terhadap dampak cuaca ekstrem ini, khususnya saat beraktivitas di luar rumah. Selain menghindari sengatan langsung sinar UV, makan makanan sehat dan bila perlu konsumsi vitamin," kata Iwan menambahkan.

Meski cuaca ekstrem di Indonesia tidak seperti gelombang panas di India yang menyebabkan puluhan orang tewas, ia tetap mengingatkan agar semua pihak selalu waspada dan bersiap terhadap skenario terburuk. Terlebih pemerintah juga harus beketja cepat untuk mengatasinya.

"Mari kita mulai membiasakan hidup dengan lebih sehat. Slogan go green bukan sekadar kata-kata semata, karena bisa berdampak terhadap masa depan kita dan masa depan anak cucu kita di bumi," tandasnya.sinpo

Komentar: