Survei Indikator Sebut Elektabilitas Prabowo di Basis Suara Jokowi-Ma'ruf Naik Signifikan

SinPo.id - Survei Indikator menyebut, kepuasan atas kinerja Presiden Joko Widodo mengalami peningkatan cukup besar dalam beberapa bulan terakhir. Tingkat kepuasan atas kinerja presiden saat ini mencapai 62,7 persen, sementara publik yang kurang puas 19,2 persen.

Responden menilai pemerintahan Jokowi mampu membuat kondisi ekonomi Indonesia stabil. Sehingga tren positif terhadap pemerintahan mencapai angka tertinggi saat ini.

Secara umum kepuasan atas kinerja presiden berdampak positif dengan tingkat dukungan terhadap Ganjar Pranowo. Namun dalam dua bulan terakhir, dinamika terhadap kepuasan presiden berdampak besar terhadap dukungan kepada Prabowo Subianto.

"Prabowo saat ini hampir dua kali lebih kuat pada basis Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019, dan mengambil alih dominasi Anies pada basis Prabowo-Sandiaga," tulis kesimpulan survei.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif dan Peneliti Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi memaparkan bahwa alasan tren Prabowo meningkat lantaran faktor Approval Rating Presiden RI Jokowi mencapai 78,5 persen. Menurutnya, Prabowo sangat diuntungkan dengan kenaikan tingkat kepuasan kinerja Jokowi yang naik dari bulan Maret 73,1 persen menjadi 78,5 persen pada bulan April 2023.

“Ini kabar baik buat Pak Prabowo. Dia naik terus,” jelas Burhanuddin dalam keterangannya.

Diketahui, dalam tiga nama calon presiden 2024 suara Ganjar memang masih tertinggi mencapai 34 persen. Namun angka tersebut tidak signifikan dibanding Prabowo 31,7 persen, dan diekori Anies dengan 25,2 persen.

Dari ketiga nama tersebut, jika dilakukan pemilihan pilpres saat ini belum ada yang bisa menang dalam satu putaran.

“Kita harus menunggu lebih sabar karena masih ada 10 bulan ke depan. Polanya semua konsisten ya. Ganjar turun. Anies turun. Prabowo naik,” kata Burhanuddin.

Hasil survei merilis grafik Indikator Politik dalam 6 bulan terakhir, Prabowo 26,3 persen pada bulan Oktober 2022. Kemudian turun menjadi 23,9 persen pada bulan November 2022. Lalu, turun pada Februari 2023 menjadi 24,1 persen, naik lagi mencapai 27 persen pada Maret 2023. Dan, kembali naik pada April 2023 mencapai 31,7 persen.