Korban Bom Sbarro Meninggal Setelah Hampir 22 Tahun Koma

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 02 Juni 2023 | 14:50 WIB
Chana Nachenberg/kiri (Sinpo.id/BBC)
Chana Nachenberg/kiri (Sinpo.id/BBC)

SinPo.id -  Seorang warga negara Amerika Serikat (AS), yang menjadi korban pengeboman di Sbarro, Yerusalem dinyatakan meninggal dunia setelah koma selama 22 tahun sejak serangan itu terjadi.

Chana Nachenberg yang berusia 31 tahun ketika peristiwa tersebut terjadi pada 9 Agustus 2001, telah menjadi korban ke-16 yang tewas akibat serangan itu. Sedangkan putrinya yang saat itu berusia 3 tahun, lolos dengan selamat dari serangan.

"Sudah 21 tahun sembilan bulan sejak serangan itu, di mana putri saya tidak sadarkan diri, dalam keadaan koma, di Rumah Sakit Reuth di Tel Aviv," kata ayah Nachenberg, Yitzhak, kepada media berbahasa Ibrani, dilansir dari Fox News, Jumat 2 Juni 2023.

Pasca serangan itu, AS terus mencari Ahlam al-Tamimi, seorang wanita kewarganegaraan Yordania, yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan Israel atas perannya dalam pengeboman itu.

Al-Tamimi dijatuhi hukuman penjara selama 16 tahun, tetapi dibebaskan pada tahun 2011 sebagai bagian dari kesepakatan untuk membebaskan seorang tentara Israel yang ditahan oleh militan Hamas di Gaza. Kemudian dia pindah ke Yordania setelah dibebaskan.

Meski demikian, Al-Tamimi tetap berada dalam daftar Teroris Paling Dicari FBI atas tuduhan berkonspirasi untuk menggunakan senjata pemusnah massal terhadap warga negara AS.

Bahkan Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah hingga USD 5 juta bagi siapa pun yang dapat memberikan informasi terkait keberadaan Al-Tamimi.

Seperti diketahui, aksi pengeboman yang terjadi pada 9 Agustus 2001 di restoran Sbarro Pizza Yerussalem itu menewaskan setidaknya 15 orang, dan melukai 120 orang lainnya. Dua orang di antaranya merupakan warga Amerika.sinpo

Komentar: