AS Lancarkan Serangan Terhadap Kelompok Houthi di Yaman

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 14 Januari 2024 | 11:47 WIB
Kapal militer AS (Sinpo.id/Reuters)
Kapal militer AS (Sinpo.id/Reuters)

SinPo.id -  Saluran televisi gerakan Houthi, Al-Masirah, melaporkan bahwa Amerika Serikat dan Inggris terus melancarkan serangan dengan menargetkan ibu kota Yaman, Sanaa. Serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik regional.

Berdasarkan laporan, kapal-kapal laut, serta kapal selam AS dan Inggris terus meluncurkan rudal-rudal ke seluruh wilayah yang dianggap merupakan markas dari kelompok Houthi. Namun para pemimpin Houthi bersumpah akan melakukan pembalasan.

"Serangan tersebut tidak akan kami biarkan begitu saja," kata juru bicara militer Houthi, Brigadir Jenderal Yahya dilansir dari ABC, Minggu 14 Januari 2023.

Sementara pejabat Houthi, Hussein al-Ezzi, mengatakan Amerika dan Inggris harus bersiap membayar harga yang mahal dan menanggung semua konsekuensi mengerikan dari agresi yang mereka lakukan terhadap kelompok Houthi.

Adapun serangan AS dan Inggris menargetkan pangkalan militer dekat bandara di Sanaa dan kota ketiga Yaman, Taiz, yang menjadi pangkalan angkatan laut di pelabuhan utama Laut Merah Yaman. Kemudian serangan juga menargetkan Hodeidah, dan lokasi militer di wilayah pesisir provinsi Hajjah.

"Serangan itu menargetkan kemampuan Houthi dalam menyimpan, meluncurkan dan mengarahkan rudal atau drone, yang digunakan kelompok tersebut dalam beberapa bulan terakhir untuk mengancam pengiriman Laut Merah," kata Juru Bicara Gedung Putih, John Kirby.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden, juga mengancam akan memerintahkan serangan lebih lanjut jika kelompok Houthi tidak menghentikan serangan terhadap kapal dagang dan kapal militer di salah satu jalur perairan paling penting secara ekonomi di dunia.

Namun, kelompok Houthi yang didukung oleh Iran tidak menghiraukan ancaman tersebut dan mengatakan akan terus memblokade Laut Merah sebagai bentuk dukungan bagi warga Palestina yang dikepung oleh Israel di Gaza.sinpo

Komentar: