Stok Beras Langka di Ritel Modern karena Lambatnya Masa Tanam dan Panen Padi

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 15 Februari 2024 | 04:00 WIB
Ilustrasi impor (pixabay)
Ilustrasi impor (pixabay)

SinPo.id -  Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan kelangkaan stok beras di sejumlah ritel modern karena lambatnya masa tanam dan panen.  Untuk mengantisipasinya, ia mengatakan pemerintah telah mengisi kelangkaan dengan mengimpor beras, namun tentu tidak merugikan petani.

"Begini beras itu memang kita lambat kan nanamnya lambat panennya lambat.
Tetapi kami sudah isi dengan impor yang banyak dan itu tidak merugikan petani karena harganya tinggi sekarang di petani, harga beras itu kan dibeli Rp11.000-an gabah itu Rp8.000-an," kata Zulkifli, pada Rabu 14 Februari 2024.

Untuk mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar, yang awalnya 100 sampai 200 ribu ton ditingkatkan menjadi 250 ribu ton.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini stok beras telah memenuhi sejumlah ritel modern untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Setelah diperintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan stabilisasi perberasan nasional, pihaknya langsung gerak cepat bersama pemangku kepentingan lainnya.

"Sejak kemarin setelah dari Istana, langsung koordinasi dengan Perpadi, PIBC, Bulog plus Aprindo. Jadi pertama-tama tugas kita mengisi stok di pasar, sudah dua hari ini kita isi terus stok di modern market. Seharusnya sampai dengan Lebaran, stok beras itu aman dan terjaga," ujarnya.sinpo

Komentar: