Warisan Roemah Indonesia Hadirkan Budaya Indonesia di Tiongkok

Laporan: Tim Redaksi
Minggu, 17 Maret 2024 | 04:52 WIB
Budaya Indonesia (wikipedia)
Budaya Indonesia (wikipedia)

SinPo.id -  Warisan Roemah Indonesia (WRI) menghadirkan sejumlah warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO. Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun telah meresmikan Warisan Roemah Indonesia (WRI), pusat kuliner, UMKM dan budaya Indonesia terpadu pertama di Beijing pada 9 Maret lalu.

"Kita sudah punya rumah budaya di Guangzhou, sudah punya di Shanghai dan sekarang di ibu kota Tiongkok, kita punya Warisan Roemah Indonesia," ujar Dubes Djauhari, dalam keterangan KBRI Beijing.

WRI didirikan oleh tiga Diaspora Indonesia, yaitu Vini Dharmawan, Gandhi Priambodo dan William Yosanto. Upaya pendirian WRI merupakan mimpi dia sejak masuk di Beijing sekitar 6 tahun lalu.

WRI akan menampilkan sejumlah warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO antara lain batik, songket, gamelan, keris, wayang serta situs UNESCO seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Taman Nasional Komodo, Situs Manusia Purba Sangiran, Sistem Subak Bali, Hutan Hujan Tropis Sumatera, Taman Nasional Lorentz Papua, dan Taman Nasional Ujung Kulon Banten. 

Dia menjelaskan proyek WRI memiliki visi untuk membangun nilai yang unik, tempat kumpul untuk memperkenalkan budaya Indonesia dengan fasilitas yang ramah lingkungan termasuk diantaranya memperkenalkan kuliner, seni, pariwisata, kesempatan investasi, perdagangan termasuk lokasi untuk melaksanakan workshop dan aktivitas sosial.

WRI terdiri dari dua lantai yang kental dengan dekorasi khas Indonesia. Pada lantai satu bangunan tersebut akan menampilkan etalase kerajinan Indonesia seperti wayang, batik, songket dan kerajinan tangan yang berasal dari UMKM binaan Bank Indonesia. Sedangkan lantai dua berfungsi sebagai tempat pertemuan maupun tempat workshop alat musik tradisional Indonesia seperti gamelan.

Selain itu, WRI akan menyajikan kopi premium Indonesia, makanan otentik Indonesia, musik tradisional Indonesia, gamelan, dan angklung serta produk Indonesia berkualitas lainnya yang akan dijual di WRI atau tersedia secara daring.

Pada pembukaan WRI, turut ditampilkan tarian Syukur Asih asal Jawa Tengah sebagai tanda syukur dan keramahtamahan masyarakat Indonesia yang dibawakan oleh Titik, dosen di Central Conservatoy of Music (CCOM) dengan diiringi alunan gamelan yang dibawakan oleh Risnandar yang juga merupakan dosen di CCOM.

Selain Dubes Djauhari, pembukaan WRI juga turut dihadiri oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia di Shanghai Berlianto Situngkir, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Guangzhou Ben Perkasa Drajat, perwakilan dari ASEAN-China Center (ACC), Youtuber Rudy Chen, Youtuber Nining, pengusaha, WNI maupun masyarakat umum di Beijing dan sekitarnya.

Setelah acara pembukaan, para tamu undangan yang hadir disuguhi kuliner khas Nusantara seperti rendang, urap, sate lilit, batagor, perkedel jagung, ayam goreng kalasan, soto ayam lamongan, gulai kambing, serta minuman kopi dan teh Indonesia serta jamu kunyit asam.

“Makanan enak sekali, ada beef rendang. Saya juga pertama kali mencoba urap, sedikit pedas tapi enak,” ungkap Nining. “Mantap sekali makanannya otentik Indonesia, rempahnya terasa juga ditambah vibes-nya dan dekorasinya Indonesia banget,” tambah Rudy Chen.

Pada kesempatan tersebut, Dubes Djauhari turut meresmikan China Gamelan Society, sebuah komunitas gamelan yang diinisiasi oleh Risnandar dan Titik untuk semakin memperkenalkan gamelan kepada masyarakat Tionghoa.

Warisan Roemah Indonesia berada di D7-3 Shouchuang Langyuan Station No 53, distrik Chaooyang, Beijing.sinpo

Komentar: