BMKG: Waspada Potensi Longsor dan Banjir Bandang Mengintai usai Gempa Garut

Laporan: Khaerul Anam
Senin, 29 April 2024 | 02:57 WIB
Ilustrasi Longsor (SinPo.id/bpbd)
Ilustrasi Longsor (SinPo.id/bpbd)

SinPo.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di wilayah Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung, Garut, dan sekitarnya untuk mewaspadai potensi sejumlah bencana, seperti longsor dan banjir bandang usai gempa bumi di wilayah Kabupaten Garut Jawa Barat.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, getaran yang terjadi akibat gempa sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng itu menjadi retak-retak atau rapuh. Kondisi tersebut menjadi berbahaya bila terjadi hujan sebab air hujan yang meresap dikhawatirkan akan mendorong massa tanah dan atau batuan menjadi longsor.

"Kepada masyarakat kami mengimbau untuk tenang, namun tetap waspada apabila turun hujan baik dengan intensitas sedang hingga lebat. Secara khusus, masyarakat yang bertempat tinggal di lereng-lereng bukit, perbukitan, gunung, ataupun pegunungan dan daerah aliran sungai karena berpotensi terjadi longsor dan banjir bandang," tutur Dwikorita dalam rilis yang diterima, Senin, 29 April 2024.

Dwikorita mengatakan, getaran yang terjadi akibat gempa sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng itu menjadi retak-retak atau rapuh, dan apabila terguyur hujan, air hujan yang meresap dikhawatirkan akan mendorong massa tanah dan/atau batuan menjadi longsor.

Curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, tambah dia, juga dapat mengakibatkan banjir bandang dengan membawa material tanah, bebatuan, dan pepohonan. Karenanya, BMKG meminta masyarakat dan pemerintah daerah untuk mewaspasai potensi bencana ikutan tersebut.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Kemudian masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan, rusak sebagian, atau miring akibat terdampak gempa dihimbau tidak menempatinya untuk sementara waktu dan dihimbau tinggal di tempat yang lebih aman.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal apakah cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan, sebelum kembali ke dalam rumah," tandasnya.sinpo

Komentar: