Presiden Jokowi Minta Kekukarangan Dokter Umum dan Spesialis Segera Diisi

Laporan: Galuh Ratnatika
Senin, 06 Mei 2024 | 13:39 WIB
Presiden Jokowi ikut meramaikan kawasan bebas kendaraan bermotor di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga M.H. Thamrin, Jakarta pada Minggu, 5 Mei 2024. (SinPo.id/BPMI Setpres)
Presiden Jokowi ikut meramaikan kawasan bebas kendaraan bermotor di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga M.H. Thamrin, Jakarta pada Minggu, 5 Mei 2024. (SinPo.id/BPMI Setpres)

SinPo.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menggencarkan pendidikan dokter mengingat Indonesia masih kekurangan 124 ribu dokter umum dan 29 ribu dokter spesialis.

"Jumlah yang tidak sedikit. Ini yang harus segera diisi," kata Jokowi saat menghadiri peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis berbasis Rumah Sakit Pendidikan pada Senin 6 Mei 2024.

Ia menjelaskan, saat ini Indonesia baru mampu mengeluarkan 2.700 dokter spesialis per tahun, yang artinya masih sangat sedikit. Terlebih distribusi dokter spesialis di Indonesia juga tidak merata, sehingga perlu ada tambahan jumlah dokter untuk ditempatkan ke daerah-daerah selain Pulau Jawa.

"Distribusinya yang tidak merata. Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota, 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa," ungkapnya.

Di samping itu, berdasarkan data perbandingan rasio dokter dan jumlah penduduk di Indonesia yakni 0,47 dari 1.000, dan hal itu menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar.

"Saya kaget saya tadi pagi baru baca 0,47 dari 1.000. Peringkat 147 dunia. Sangat rendah sekali. Di ASEAN kita peringkat 9, berarti masuk 3 besar tapi dari bawah. Ini problem angka-angka yang harus kita buka apa adanya," ungkapnya.sinpo

Komentar: