Balita Penderita Hidrosefalus Di Tangani Balai Anak Toddopuli

Laporan: Wawan
Senin, 01 Maret 2021 | 09:43 WIB
Balita Penderita Hidrosefalus bernama Fina Anggraini berumur 2 tahun, dia tinggal bersama kedua orangtuanya dikampung Rannayya Kelurahan Tolo Barat Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto
Balita Penderita Hidrosefalus bernama Fina Anggraini berumur 2 tahun, dia tinggal bersama kedua orangtuanya dikampung Rannayya Kelurahan Tolo Barat Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto

sinpo, 

Merespon Berita yang beredar di Media Sosial mengenai Balita Penderita Hidrosefalus di Kabupaten Jeneponto maka Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Toddopuli di Makassar menurunkan Tim Respon Kasus.

 

Tim Respon Kasus yang terdiri dari Pekerja Sosial dan Perawat didampingi Sakti Peksos dan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Jeneponto melakukan Asesmen awal terhadap balita tersebut.

 

Dari Hasil Asesmen Balita Penderita Hidrosefalus bernama Fina Anggraini berumur 2 tahun, dia tinggal bersama kedua orangtuanya dikampung Rannayya Kelurahan Tolo Barat Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto.

 

Rahman Orang Tua Fina menuturkan bahwa anaknya lahir normal akan tetapi setelah umur 6 bulan muncul benjolan dikepala yang makin hari makin membesar, sekitar umur 8 bulan akhirnya dibawa kedokter dan di anjurkan untuk dioperasi di RSWS Wahidin, dalam waktu sebulan sepekan itu dilakukan operasi selama 3 kali. 

 

Dalam tindakan operasi dipasanglah selang dibagian kepala hingga bagian perut dengan tujuan mengeluarkan cairan yg ada dikepala. Beberapa bulan kemudian dilakukan lagi operasi ke 4 untuk menyeimbangkan besar kepala antara sisi bagian kanan dan kiri. Selama anak mengidap penyakit ini, kelainan penyakit bawaan yg sering muncul hanyalah demam dan batuk. 

 

Tidak ada penyakit bawaan lainnya yg lebih serius. Kondisi tubuh lainnya mengalami perkembangan yang abnormal tidak seperti dengan anak yang seusianya tetapi belum mengalami perubahan. Tubuh kecil, pergerakan terbatas hanya bisa menggoyangkan kaki, tersenyum dan mampu merespon ketika memanggil namanya. 

 

Biaya Pengobatan dan operasi ditanggung pemerintah melalui program Kartu Indonesia Sehat (KIS). Rahman masih berharap bantuan dari pemerintah dan masyarakat mengingat anaknya masih membutuhkan perawatan, pemenuhan gizi anak dan juga pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

 

Sunniati, Pekerja Sosial dari Balai Anak Toddopuli di Makassar memberikan Motivasi dan penguatan sebagai bentuk layanan ATENSI kepada Orang Tua. "Kita melakukan Asesmen terlebih dahulu untuk mengetahui kebutuhan anak" katanya.

 

 

 sinpo

Komentar: