Moeldoko: Kampus Harus Mampu Lahirkan Talenta Berinovasi?

Laporan: Tisa
Jumat, 10 September 2021 | 10:00 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko/Repro
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko/Repro

SinPo.id - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan perguruan Tinggi sudah waktunya menyiapkan talenta-talenta terbaik, untuk berkontribusi di level nasional. 

Hal tersebut kata Moeldoko seiring dengan program Manajemen Talenta Nasional, yang dalam waktu dekat akan direalisasikan. 

"Jika kampus gagal melakukan inovasi, maka mahasiswa yang dihasilkannya hanya akan mengandalkan ijazah, tanpa memiliki kualifikasi individual yang bersaing, atau bahkan mampu mengungguli kampus-kampus lainnya," ucap Moeldoko saat memberikan pembekalan pada Mahasiswa Baru Universitas Efarina 2021.

Menurut Moeldoko, dengan jumlah perguruan tinggi negeri dan swasta yang mencapai empat ribu lebih di seluruh pelosok tanah air, diharapkan akan lahir talenta-talenta yang memunculkan inovasi di segala bidang. 

"Pemerintah ingin supaya bakat yang dimiliki putera-puteri terbaik Indonesia bisa dikembangkan dengan baik dengan adanya program Manajemen Talenta Nasional," Kata Moeldoko.

Saat ini lanjut Moeldoko, Indonesia berada diperingkat 85 dari 131 negara pada tingkat inovasi dunia, atau masih di bawah Brunei, Filipina, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Jika ketertinggalan tersebut tidak bisa dikejar, akan berpengaruh pada daya saing (competitiveness) secara global. 

"Berdasarkan Indeks Daya Saing Global, peringkat Indonesia sempat membaik. Namun kembali turun karena kita gagal berinovasi. Ini menjadi ancaman bagi iklim Investasi Indonesia," ujarnya. 

Kepada Civitas Akedemika dan Mahasiswa Baru Universitas Efarina, Moeldoko juga menghimbau untuk mewaspadai ancaman radikalisme.

"Data Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tahun 2019, 23,4 persen mahasiswa Indonesia terpapar radikalisme. Ini harus diwaspadai," tutur Mantan Panglima TNI. 

Di akhir paparannya, Moeldoko juga menekankan pentingnya peran seluruh elemen bangsa, khususnya kalangan perguruan tinggi, untuk memiliki kesadaran bela negara dalam aplikasi apapun

"Seperti yang pernah disampaikan Presiden, di jaman sekarang tidak cukup membela negara dengan orasi dan unjuk rasa, tapi diwujudkan dalam kerja nyata," tandasnya.sinpo

Komentar: