Tiongkok Poenja Kaindahan Alam

SinPo.id - WILLIAM MARTIN, itoe journalist terkenal dari „Journal de Geneve” dan pengarang' dari „Understand the Chinese" (London 1934) ada bilang dalem ini boekoe „The Europeans would not say „See Naples and die” if they had seen Kowloon Bay with its encircling mountains" atawa ,,Orang Europa pasti tida aken bilang „Liat Napels doeloe sabelonnja mati" kaloe iaorang taoe liat Kowloon poenja teloek dengen goenoenggoenoeng sakiternja.

Dan memang moesti diakoeh bahoea ini bagian dari Tiongkok ada sala-satoe jang paling indah, di doenia.

Hongkong soeda lama tersohor sebab bagoes pemandangan alamnja setjara jang soesa diloekisken dengen perkatahan.

Tapi kliroe sekali kaloe kaoem pelantjong (tourists) kira tjoema Hongkong sadja jang berharga boeat diliat.

Antero Tiongkok penoe dengen pemandangan-pemandangan alam jang indah dan loear biasa.

Antara pembatja tentoe banjak jang kenal Henri Borel almarhoem poenja „Het Schoone Eiland” atawa „Poelo jang indah” .dimana ini pengarang Blancla poedji kaindahan dari poelo Kulangsu di depan Amoy tapi di Tiongkok banjak poelo-poelo, telaga-telaga,, pagoenoenganpagoenoengan, soengei-soengei dan landschap-landschiap jang soesa diloepaken.

Kaloe dari Java kita pergi ka Tiongkok, kota pertama jang kita liat ada Hongkong jang seperti poelo dalem dongengan, apa lagi kaloe kapal kabetoelan masoek di waktoe pagi-pagi sekali.

Djoega pemandangan di sepandjang djalanan kreta api Kowloon-Canton ada sanget menarik dan pasti ada sala-satoe bagian/ paling indah dari Tiongkok Selatan.

Kreta api sering djalan di pinggir aer dan saban-saban orang liat boekit-boekit dtengen aer jang biroe djerni, pemandangan mana orang bilang mirip dengen daerah telaga dari Schotland dan di Java tida ada bandingannja.

Banjak pembatja seperti loepa ini tempat letaknja tjoema kira-kira satoe minggoe djaoenja dengen kapal dari Java.

Di Tiongkok tengah soengei Yang Tze kasi pemandangan loear biasa sekali pada kitaorang jang tadinja soeda melongo liat kali „besar” di Java sebagi Tjimanoek atawa Brantas.

Soengei Yang Tze ada sala-satoe jang paling besar di doenia dan moearanja ampir tida beda dengen laoetan.

Dimana laoetan berachir dan soengei Yang Tze moelain, tida bisa dibilang sebab lebarnja ini soengei poenja moeara „seperti laoetan”.

Di Nanking, jalah ratoesan kilometers dari pasisir ini soengei masi begitoe lebar, hingga dari satoe pinggir orang ampir tida bisa liat laen, pinggir dan kaloe orang teroes ikoetin ini soengei orang nanti aken sampe di daerah dimana ini kali raksasa melingker-lingker sebagi naga antara boekit-boekit batoe jang angker kaliatannja.

Sampe Ralph Townsend jang dalem iapoenja „Ways that are dark” tjoba djelekin Tiongkok sabisanja moesti akoeh bahoea ini bagian dari soengei Yang Tze (Yang Tze gorges) moesti diangep sebagi satoe antara sedikit kaheranan alam di doenia „certainly to be ranked as among the first two or three scenic wonders of the world" (p. 33).

Di deket Shanghai ada terletak Hangchow dengen iapoenja telaga Si Hu jang termashoer dan jang seperti „a copy of an old picture”.

Hangchow ada sala-satoe kota paling rapi dari Tiong'kok; kapala- nja ini kota dari 750.000 pendoedoek ada satoe orang Tionglioa kaloearan universiteit Fransch dan dengen istri Fransch.

Boeat crang jang soeka tempat tinggi, dan dingin, Tiongkok poen bisa kasi tjoekoep kapoeasan. Sala satoe tempat dingin jang tersodor ada Kuling jang terletak di “Zwitserland” dari Tiongkok dan begitoelah orang bisa seboet lagi ratoesan tempat - tempat dengen pemandangan natuur jang indah dan loear biasa dan dimana ongkos ada moerah.

Seperti orang Islam ingin liat Mekka sabelonnja mati, begitoe poen saban orang Tionghoa koedoe bilang: Liat Tiongkok doeloe, baroe mati!