Erupsi Semeru, 14 Orang Meninggal Dunia Teridentifikasi Di Dua Kecamatan

Laporan: Samsudin
Senin, 06 Desember 2021 | 11:07 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (dua dari kiri) meninjau korban terdampak di RSUD Pasirian, Lumajang/BNPB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (dua dari kiri) meninjau korban terdampak di RSUD Pasirian, Lumajang/BNPB

SinPo.id - Jumlah korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru hingga Minggu (5/12) sore mencapai 14 orang. Sementara puluhan lainnya korban luka. Mereka yang terluka dirawat di berbagai lokasi. BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lumajang terkait pemutakhiran data dampak erupsi.

"Korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 3 orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro," ungkap Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB Abdul Muhari, kemarin.

Kepala Dinas Kesehatan Lumajang Bayu Wibowo menyebut terdapat 57 korban luka-luka akibat bencana awan panas guguran Gunung Semeru.

“Hingga Minggu pagi ini ada 57 korban, sembilan korban mengalami luka bakar berat dan dirawat di Rumah Sakit dr Haryoto, enam orang diantaranya perlu operasi dan dirawat di ICU, satu orang telah meninggal sehingga tinggal di RS dr Haryoto,” ujarnya.

Lalu, sebanyak 16 orang dirawat di RSUD Pasirian. 

"Satu orang siap operasi hari ini, ada juga tiga korban yang dirawat di RS Bhayangkara. Keseluruhan korban bencana ini mengalami luka bakar sedang hingga berat," tambahnya.

Adapun, sebanyak 8 orang korban luka bakar ringan dirawat di Puskesmas Penanggal dan 20 orang luka ringan hanya menjalani rawat jalan.

“Saat ini ada yang belum ketemu keluarganya, tim SAR dan Basarnas akan mencari dan fokus pada penanganan pengungsi yang belum ditemukan,” tukasnya.

Berikut rincian korban meninggal yang ada di dua kecamatan, antara lain:

Kecamatan Pronojiwo = 6 orang

1. Poniyem (50 tahun)

2. Bawon Triono (33 tahun)

3. Yatifa

4. Luluk

5. Edy

6. Edy Pranowo

Kecamatan Candipuro = 5 orang

1. Dafa (14 tahun)

2. Siti (40 tahun)

3. 3 korban lainnya masih dalam proses identifikasi

Terdapat satu korban meninggal atas nama Besut (50 tahun) di Desa Sumberwuluh. Korban lainnya masih dalam proses identifikasi.

Adapun perkembangan data penanganan korban luka berat sebanyak 35 orang meliputi : 

1. 8 orang di Rumah Sakit dr. Haryoto

2. 16 orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian

3. 3 orang di Rumah Sakit Bhayangkara

4. 8 orang di Puskesmas Penanggal

Untuk korban luka lainnya sejumlah 21 orang, sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang juga melaporkan sebanyak 5.205 jiwa terdampak kejadian sebaran awan panas guguran yang terjadi pada Sabtu (4/12) lalu. Sampai saat ini BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait jumlah korban terdampak dan perkembangan jumlah orang yang mengungsi menjadi 1.300 jiwa.

Merespons bencana erupsi Gunung Semeru, Bupati Kabupaten Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari terhitung mulai 4 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021.

Bupati Kabupaten Lumajang juga menetapkan Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru yang dipimpin oleh Komandan Distrik Militer 0821 Lumajang, bersama Komandan Bataliyon Infantri 527 sebagai Wakil Komandan I, Kepala Kepolisian Resor Lumajang sebagai Wakil Komandan II dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang sebagai sekretaris.sinpo

Komentar: