Paska Erupsi Semeru, Jembatan Bailey Penghubung Lumajang-Malang Masih Dikaji

Laporan: Samsudin
Selasa, 07 Desember 2021 | 11:01 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy memantau kondisi wilayah pasca erupsi semeru/ist
Menko PMK Muhadjir Effendy memantau kondisi wilayah pasca erupsi semeru/ist

SinPo.id - Pemerintah mewacanakan untuk segera membangun jembatan darurat penghubung Lumajang-Malang untuk bisa mengevakuasi warga terdampak erupsi gunung semeru, paska Jembatan Gladak Perak putus.

Rencananya, pemerintah akan membangun jembatan bailey, seperti jembatan yang kerap digunakan TNI semasa perang. Namum sejauh ini masih terkendala medan.

Akibat terputusnya jalur itu, daerah Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, hanya bisa diakses dari Malang.

Sementara itu, arus kendaraan menuju Lumajang dan sebaliknya untuk sementara dialihkan untuk melewati Probolinggo.

"Tadi mestinya rencananya akan ada upaya untuk menyambung darurat jembatan ini. Supaya maksudnya agar terhubung antara Malang dengan Lumajang terutama untuk penanganan korban. Tapi tadi dicek oleh Yonzipur 5 yang ada di Malang kemungkinan sangat berat untuk dibangun," ungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, saat memantau lokasi kemarin.

Meskipun demikian, Muhadjir mengungkapkan, pemerintah akan terus mengkaji pembangunan jembatan sementara yang bertujuan untuk penanganan korban dan penyaluran logistik.

"Tadi saya sudah koordinasi dengan Bapak Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono). Nanti alat-alat berat dari PUPR juga akan membackup. Karena itu nanti mau kita kaji lagi," pungkasnya.

Wakil Komandan Yonzipur 5 Malang, Mayor CZI Wirawan menjelaskan, kondisi bentangan dan tinggi dari medan membuat tidak memungkinkan dipasang jembatan bailey.

“Dikarenakan kondisi bentangan setinggi itu, kita butuh pilar di tengah-tengah dari bentangan ini tiga spot. Permasalahannya untuk membangun pilar itu tidak memungkinkan," jelas Wirawan.sinpo

Komentar: