Omicron Terdeteksi Di Bekasi, Hoaks Atau Fakta? Begini Penjelasannya

Laporan: Samsudin
Rabu, 08 Desember 2021 | 16:28 WIB
Ilustrasi. Virus varian baru Omicron disebut sudah masuk Indonesia/net
Ilustrasi. Virus varian baru Omicron disebut sudah masuk Indonesia/net

SinPo.id - Varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron disebut-sebut sudah masuk Indonesia. Hal itu terdeteksi melalui empat warga DKI Jakarta berdasarkan tes di laboratorium di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengatakan, keempat orang tersebut menjalani tes Covid-19 di laboratorium swasta, yakni Laboratorium Farmalab Cikarang, Kabupaten Bekasi.

"Mereka ini ber KTP DKI Jakarta, bukan warga Kabupaten Bekasi,” ungkapnya, Rabu (8/12).

Dikatakan Sri, mereka terpapar Omicron setelah bepergian ke luar negeri. Meski orang yang terpapar Omicron bukan warga Kabupaten Bekasi, Sri meminta jajarannya mewaspadai penyebaran virus corona varian baru tersebut, karena virus tersebut terdeteksi berdasarkan hasil tes Covid-19 di Kabupaten Bekasi.

"Pemkab harus waspada terhadap warga yang baru datang dari luar negeri. Apalagi warga Jabar, di mana pergerakannya dari luar negeri cukup banyak," ujarnya.

Kemenkes Buka Suara

Terkait temuan itu, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengonfirmasi laporan temuan kasus Omicron (B.1.1.529) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, adalah tidak benar.

"Tidak benar ini (temuan Omicron di Kabupaten Bekasi). Belum ada kasus Omicron (di Indonesia) sampai saat ini," kata Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (8/12).

Nadia mengatakan pihaknya telah mendalami informasi tersebut kepada petugas laboratorium di wilayah setempat atas adanya laporan empat warga yang terpapar Omicron.

"Kemenkes terus meningkatkan cakupan tes genom sekuensing dari para pasien yang terpapar COVID-19 untuk mengantisipasi secara dini Omicron maupun varian terbaru SARS-CoV-2 di Tanah Air," kata Nadia.

Saat ini sudah ada 11 unit mesin genom sekuensing yang diharapkan dapat membantu mempercepat deteksi varian baru COVID-19, termasuk varian Omicron.

Selain itu upaya mengantisipasi importasi varian baru COVID-19 juga dilakukan melalui pengetatan pengawasan bagi setiap pelaku perjalanan internasional.

Klarifikasi Dinkes Bekasi 

Kekinian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, mengklarifikasi isu terkait adanya temuan empat orang yang terinfeksi varian Omicron di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

Sri mengatakan isu tersebut salah, menurutnya sampel dari keempat orang yang baru pulang dari luar negeri itu diperiksa di Laboratorium Farmalab, Cikarang Barat pada 23 November 2021.

Keempatnya mencantumkan alamat tinggal di Bekasi, padahal keempatnya beralamat di DKI Jakarta, sehingga Dinkes Kabupaten Bekasi mengeluarkan data keempatnya dari sistem New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan.

"Kemarin itu ada informasi warga kabupaten bekasi positif, diduga Omicron, lalu kita jelaskan, tidak ada pelaku perjalanan tanggal 23 November itu ada hasil laporan ada beberapa orang WNA dan WNI dituliskan hasilnya positif (Covid-19) tapi sudah dikarantina di Wisma Atlet, tapi kita keluarkan langsung dari NAR (New All Record) kita, karena bukan alamat Bekasi, tapi beritanya malah jadi lain," kata Sri, Rabu (8/12) dikutip dari suara.com.

"Yang saya tahu, hasil labnya itu terlaporkan tanggal 23 November yang diperiksa di Farmalab Cikarang, masuk di NAR kita, jadi seakan-akan beralamat di Kabupaten Bekasi," ucapnya.

Dia menegaskan, pihaknya tidak mengetahui apa hasil pemeriksaan varian dengan metode whole genome sequencing dari spesimen keempat orang tersebut.

"Nah itu (variannya) tidak paham, kami tidak tahu, karena itu tidak ada tindak lanjut laporan ke kita, itu kan dari luar negeri diperiksa di Jakarta kebetulan teralamat di Kabupaten Bekasi, jadi dikiranya orang Bekasi, tindak lanjutnya saya tidak paham," jelas Sri.sinpo

Komentar: