Pelaku 3 Oknum TNI, Begini Kronologi Temuan Jasad Sejoli Yang Dibuang Di Sungai

Laporan: Khaerul Anam
Sabtu, 25 Desember 2021 | 11:15 WIB
Orangtua Salsabila/net
Orangtua Salsabila/net

SinPo.id - Kasus kecelakaan yang dialami dua remaja, Handi Harisaputra dan Salsabila menjadi sorotan. Mereka berdua menjadi korban tabrak lari di Jalan Nasional Nagreg, Desa Ciaro, Kabupaten Bandung.

Diketahui, pada 8 Desember 2021 Handi dan Salsa ditabrak oleh minibus berwarna hitam berpelat B dari arah Bandung. Usai ditabrak, keduanya kemudian dibawa masuk kedalam mobil dan dibawa oleh pengendara yang menabraknya.

Saat kejadian, warga yang hendak ikut menolong tidak diperkenankan untuk ikut kedalam mobil. Kepada warga si penabrak mengaku akan membawa kedua korban kecelakaan ke rumah sakit terdekat.

Menurut saksi mata kejadian menyebut, pengemudi mobil penabrak Handi dan Salsa berjumlah tiga orang.

"Ada tiga orang, penampilannya rapi seperti orang yang sedang berdinas. Nada bicaranya bukan orang sini (Sunda)," ujarnya saksi, Minggu (19/12).

Keluarga Handi dan Salsa mencari korban di seluruh puskesmas dan rumah sakit, akan tetapi, kedua korban tidak ditemukan. Tak ada kabar, Hampir 10 hari lamanya kedua keluarga korban tersebut mencari, akan tetapi masih nihil.

Keluarga Kehilangan Jejak

Menurut paman Salsabila, Deden Sutisna (41), kejadian kecelakaan tersebut terjadi, Rabu (8/12) sekitar pukul 15.49 WIB. Namun hingga kini kedua korban belum juga ditemukan.

"Awalnya Salsabila sedang tidur di rumah, lalu dijemput oleh teman laki-lakinya. Selang beberapa menit, ada warga yang memberitahu, mereka kecelakaan," kata Deden, saat ditemui di rumah Korban, yang berada di Kampung Tegallame, Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Selasa (14/12), dikutip dari Tribun News.com.

Deden mengaku, ia dan warga lainnya yang berada di dekat rumah korban berlari bergegas ke jalan raya. Namun, kata Deden, korban sudah dibawa oleh mobil yang menabraknya itu. Katanya mau dibawa ke rumah sakit.

"Saya langsung lari ke depan, jarak dari sini ke depan Jalan Raya tak akan 10 menit atuh. Karena sudah dibawa, maka saya langsung balik lagi ke rumah, membawa sepeda motor," ucap dia.

Deden mengaku, ia menggunakan motor langsung menuju puskesmas, yang merupakan pelayanan kesehatan terdekat di daerah tersebut.

"Pikiran saya langsung ke puskesmas, pas dicari korban tak ada, mungkin di RS lain yang dekat, langsung ke sana ternyata tak ada juga," kata Deden.

Ia mengaku balik lagi ke lokasi kejadian untuk mencari informasi dari warga yang membantu keponakannya saat terjadi kecelakaan.

"Tapi setelah beberapa rumah sakit didatangi, masih juga korban tak ditemukan," tuturnya.

Padahal, kata Deden, saat dia tiba di jalan raya, mungkin mobil yang membawa korban baru berjalan sekitar 500 meter.

"Saya pakai motor, tapi tak terkejar karena saya fokus langsung ke puskesmas dan rumah sakit," kata Deden.

Hingga kini, kata Deden, pihak keluarga, warga, kerabat, relawan, polisi, dan lainnya masih mencari keberadaan korban.

"Saya harap korban cepat ditemukan, bagaimana pun kondisi korban," ucapnya.

Jasad Ditemukan

Pada Jumat, 17 Desember, Jasad Handi dan Salsabila akhirnya ditemukan di aliran Sungai Serayu Jawa tengah, di lokasi yang berbeda.

Handi ditemukan di aliran Sungai Serayu, Banyumas. Sedangkan Salsabila ditemukan di aliran Sungai Serayu, Cilacap. Jarak dua jasad ini sekitar 16 kilometer.

Menurut Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Berry, kedua korban sudah meninggal saat ditemukan di aliran Sungai Serayu pada Sabtu (11/12). Saat itu keduanya ditemukan tanpa identitas.

"Yang laki-laki ditemukan di Sungai Serayu wilayah Banyumas dan yang perempuan di Cilacap," ujar Berry.

Menurut Berry, Handi ditemukan tewas di Sungai Serayu Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas. Pada hari yang sama, Salsabila juga ditemukan tewas di muara Sungai Serayu, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap. 

Kepolisian lalu melakukan autopsi pada kedua jenazah pada Senin (13/12/2021). Keduanya kemudian dimakamkan.

"Setelah dilakukan autopsi, jenazah dimakamkan di pemakaman Desa Banjarparakan Rawalo," ucap Berry.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudussy mengatakan, kepastian ini didapat usai orang tua Handi mendatangi Polres Banyumas, Jumat (17/12) pukul 22.00 WIB.

Disusul kemudian orang tua Salsabila, yang datang ke Polres Banyumas pada Sabtu 18 Desember dini hari.

Atas permintaan keluarga, kedua Jasad dipulangkan ke daerah asal pada Sabtu, (18/12) sore.

Pada saat itu, M Iqbal belum mau berspekulasi apakah Handi dan Salsabila ini dibuang oleh pengendara yang menabraknya.

"Masih dalam penyelidikan. Polda Jateng dalam hal ini Polres Cilacap dan Banyumas sudah melaksanakan visum pada kedua mayat. Semoga hal ini dapat membantu pengungkapan kasus meninggalnya kedua orang tersebut," kata Iqbal, Minggu (19/12).

Namun, pihak kepolisian Banyumas menduga jika kedua jasad yang ditemukan diduga ada kaitannya dengan dua korban tabrakkan di Nagreg yang hilang dibawa si penabrak.

Dibuang Dalam Keadaan Hidup

Sebelumnya, Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol dr Summy Hastry memastikan, Salsabila tewas sesaat setelah kecelakaan di kawasan Nagreg. Pada jasad Salsabila ditemukan luka parah di bagian kepala diduga akibat benturan keras.

"Dari luka-luka yang kita periksa, jasad wanita waktu ditemukan sudah dalam kondisi meninggal di tempat kejadian (TKP)," kata dr Hastry, Kamis (23/12).

“Karena luka-lukanya ada di kepala bagian belakang sampai depan itu parah dan dicek patah tulang tengkorak bawah. Sehingga saya yakin tewas di tempat waktu kejadian," ungkapnya.

Namun yang mengejutkan, terungkap bahwa Handi Harisaputra diduga dibuang dalam kondisi hidup ke Sungai Serayu. Karena saat dilakukan autopsi, pihaknya menemukan saluran napas Handi dipenuhi pasir.

"Untuk yang pria waktu kita periksa dengan lengkap luar dan dalam kita temukan tanda-tanda pasir atau air sungai di saluran napas sampai paru-paru," tandasnya.  

"Jadi itu membuktikan waktu dia dibuang, dia masih keadaan hidup atau mungkin karena memang ketika itu tidak sadar," ujar Hastry.sinpo

Komentar: