Bungkam Presenter Nyinyirin Timnas, Darius: Jangan Elu Remehkan Perjuangannya

Laporan: Samsudin
Senin, 27 Desember 2021 | 11:01 WIB
Presentr Ardes Goenawan-Daris Sinathrya/ instagram @ardesgoenawan-@darius_sinathrya
Presentr Ardes Goenawan-Daris Sinathrya/ instagram @ardesgoenawan-@darius_sinathrya

SinPo.id - Darius Sinathrya turut memberikan komentarnya terkait nyinyiran presenter Ardes Goenawan yang meremehkan Timnas Indonesia dalam perjuangan mereka untuk lolos ke Final Piala AFF 2020 versus Singapura sebelumnya.

Suami Donna Agnesia memberi jawaban menohok via akun Twitter terverifikasinya. Mencuit pada Minggu (26/12), Darius Sinathrya menulis dengan caplocs.

Ia menilai wajar Timnas Indonesia meluapkan gembira serasa juara dunia, mengingat beban yang mereka sangga berat sekali.

“Duh bro @ardesgoenawan, wajar pemain gembira serasa juara piala dunia, beban para pemain muda ini segitu beratnya untuk penuhi hasrat publik Indonesia (kecuali elu), untuk bisa jadi juara setelah kita selalu gagal di 5 final sebelumnya,” tulis Darius mengawali, seperti dikutip SinPo.id, Senin (27/12).

“Mereka udah ngelewatin proses latihan yang panjang dan berat di bawah STY (Shin Tae-yong), bahkan ada beberapa pemain yang memilih menyingkir karena gah kuat, mereka yang tampil tadi malam, memilih bertahan demi merah putih,” sambung Darius.

Lanjut Darius, semifinal, artinya ada 4 tim terbaik dan harus main 2 kali di stadion lawan walau format 2 leg. Singapura dalam 18 tahun terakhir bukan lagi lawan yang mudah buat dikalahkan, bahkan kita beberapa kali kalah menyakitkan dengan berbagai faktor non teknis.

“Aneh memang lawan 9 pemain kita nyaris kalah, tapi itulah sepakbola, banyak hal bisa terjadi dalam satu pertandingan, kita memulai dengan luar biasa, unggul cepat lalu lawan bangkit dan balik menekan bahkan setelah kehilangan 2 pemain, membuat pemain frustas! dan sepertinya semua yang dilakukan salah.

Banyak gaya? itu bagian dari ekspresi, kata Darius, Ardes mungin menangkapnya beda jadi bebas-bebas aja, provokatif?

“Kadang provokasi perlu dan penting, sepakbola bukan cuma permainan fisik, tapi ada faktor lain seperti intelegensi, power of mind, mental dan emosi,” tulis Darius.

“Over-rated? well, klo bicara pemain-pemain muda terpilih dan dilatih pelatih kelas piala dunia yang pernah ngalahin jerman, emang sebesar itu harapan dan potensi  mereka di turnamen ini. Walau opini pribadi gw, tim ini memang masih butuh waKtu untuK jadi versi terbaik tanpa mengurangi harapan dan dukungan gw supaya mereka bisa jadi juara,” sambungnya.

Darius menilai, tanpa perjuangan yang mereka rayakan seperti juara piala dunia, hasil akan berbeda. Mereka mau juara, semua mau juara. Dan apapun hasilnya, sekecewa apapun kita, dukungan itu gak akan pernah pudar.

Darius tidak mempermasalahkan Ardes kalau mau jagoin Thailand/ vietnam, itu hak.

“Tapi jangan remehkan perjuangan pelatih dan pemain untuk sepakbola untuk Indonesia,” imbuhnya.

Darius pun mengajak Ardes untuk berdebat soal peluang siapa yang lebih kuat dan layak jadi pemenang dan juara.

“Gw gak akan pertanyakan nasionalisme elu, karena gw percaya dalam hati kecil elu tetap sayang, cinta dan dukung timnas indonesia. Cuma mungkin ekspestasi dan perspektif elu lagi agak keganggu sama keribetan ngorek hati wanita,” canda Darius.

“Any way, lain kali jangan dikorek, biasanya mereka suka kalau disayang dan dingertiin,” demikian Darius.

Sebelumnya diberitakan, Ardes Goenawan secara terang-terangan meremehkan Timnas Indonesia.

Hal itu ia sampaikan dalam unggahan instagram Storynya. Selain provokatif dan banyak gaya, ia menyebut kegembiraan Timnas Indonesia yang masuk final AFF berasa sudah jadi legenda juara dunia.

Padahal pada pertandingan itu, Indonesia unggul jumlah pemain, karena Singapura bermain dengan 9 orang sebelum akhirnya kiper Hassan Sunny mendapatkan kartu merah di penghujung laga extra time.

“Masuk final AFF gembiranya serasa pahlawan legenda juara Piala Dunia,” tulis Ardes Goenawan dalam sebuah Instagram Story.

“Banyak gaya dan provokatif. Intinya, OVER-RATED,” tulisnya.

sinpo

Komentar: