Warga Diminta Tak Over Panik Soal Omicron! Luhut: Kita Gak Bodoh-bodoh Amat Kok!

Laporan: Samsudin
Jumat, 07 Januari 2022 | 17:53 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di Bandara Soetta/net
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di Bandara Soetta/net

SinPo.id - Kasus Omicron di Indonesia saban hari terus meningkat. Umumnya, kasus yang terdeteksi adalah dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Hanya beberapa kasus yang dari transmisi lokal.

Guna menekan kasus pandemi, belum lama ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.01/MENKES/1391/2021 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron (B.1.1.529).

Terkait penanganan pandemi di Indonesia, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat tidak berlebihan menghadapi acaman penyebaran varian baru covid-19 Omicron.

Ia memastikan pemerintah telah mengantongi data akurat terkait perkembangan varian tersebut. Luhut juga meminta masyarakat tidak saling menyalahkan ihwal upaya pencegahan Omicron.

"Saya mohon dengan kerendahan hati jangan terlalu cepat berkomentar, kita enggak bodoh-bodoh amat kok," ujar Luhut di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, (6/1).

Lebih jauh Luhut juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti kebijakan yang diterapkan pemerintah sehingga kasus Omicron Indonesia tidak sebanyak negara dunia seperti Amerika, Inggris maupun tempat lainya.

"Kita tidak ingin seperti negara lain yang puluhan ribu ratusan ribu yang sakit. Kita bersyukur sampai hari ini Indonesia, seperti ini," imbuhnya.

Indonesia 4 Besar negara dunia cakupan vaksinasi terbanyak

Pemerintah terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi nasional untuk segera mencapai kekebalan komunal atau herd immunity dalam menghadapi pandemi COVID-19. Saat ini Indonesia berhasil masuk dalam jajaran lima besar negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak di dunia.

Mencatatkan cakupan vaksinasi sebanyak 166,65 juta sasaran, Indonesia menempati urutan ke-4 setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, kemudian diikuti Brazil di peringkat kelima.

“Berdasarkan data Our World in Data per tanggal 4 Januari 2022, Indonesia sudah menyuntikkan vaksin COVID-19 sebanyak 283.554.361 dosis. Capaian ini berhasil mengantarkan Indonesia menjadi satu dari lima negara dengan cakupan vaksinasi terbanyak di dunia,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari laman resmi Kemenkes, Jumat (7/1).

Adapun berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga 6 Januari pukul 18.00 WIB cakupan vaksinasi nasional telah mencapai 284,15 juta dosis. Suntikan dosis pertama mencapai 168,33 juta dosis atau 80,83 persen dan dosis kedua 115,82 juta dosis atau 55,61 persen dari target.

Menkes menyampaikan, raihan ini tidak terlepas dari dukungan dan upaya bersama dari seluruh elemen bangsa mulai dari kementerian/lembaga, TNI/Polri, pemerintah daerah, organisasi sosial, organisasi keagamaan, pelaku usaha, hingga masyarakat dalam menyukseskan program vaksinasi nasional.

Untuk itu, ia pun menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sehingga bisa berjalan dengan baik.

“Sekarang kita ada stok vaksin sekitar 140 juta dosis, kita targetkan kecepatan vaksinasi kita 50 juta sasaran dalam kurun waktu satu bulan. Kita juga sudah siapkan untuk vaksinasi booster untuk mengantisipasi Omicron. Jadi dipastikan stoknya masih ada,” ujarnya.sinpo

Komentar: