Insiden Pengusiran Dirut Krakatau Steel, Fahri Hamzah: Rapat DPR-BUMN Lebih Banyak Mudaratnya

Laporan: Ari Harahap
Selasa, 15 Februari 2022 | 14:37 WIB
Fahri Hamzah/net
Fahri Hamzah/net

SinPo.id - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Fahri Hamzah angkat bicara terkait insiden pengusiran Dirut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim, dari rapat Komisi VII DPR saat pembahasan soal blast furnace.

Fahri menilai rapat yang dilakukan antara DPR RI bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak memiliki dasar hukum yang jelas. Selain itu, dia mengatakan rapat tersebut lebih banyak menimbulkan mudharat.

"Rapat @DPR_RI dengan BUMN selain gak ada dasar hukumnya juga lebih banyak mudaratnya," ujar Fahri Hamzah dikutip dari akun Twitter pribadinya, Selasa (15/2).

Lebih lanjut, mantan Wakil Ketua DPR itu menyarankan agar rapat tersebut kedepannya ditiadakan. Dia mengatakan DPR cukup menggelar rapat bersama Menteri BUMN selaku kuasa pemegang saham. 

"Sebaiknya dihentikan, cukup @KemenBUMN yg rapat sebagai kuasa pemegang saham," tegas Fahri.

"Rapat pemegang saham & pengawasan cukup di komisaris saja. Pertamina cukup rapat sama Ahok dkk. Gak usah ke DPR," tandasnya. 

Sebelumnya diketahui, Direktur Utama (Dirut) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim diusir oleh Komisi VII DPR saat menghadiri rapat dengar pendapat (RDP).

Pengusiran Silmy dari rapat Komisi VII DPR berawal dari pembahasan soal blast furnace. Awalnya, pimpinan rapat Komisi VII DPR Bambang Haryadi mengaku bingung dengan kebijakan Krakatau Steel soal blast furnace.

Sebab, menurut Bambang, Dirut Krakatau Steel ingin menghentikan operasi pabrik blast furnace, tapi ingin juga memperkuat produksi baja dalam negeri.

"Yang saya unik begini, bagaimana pabrik untuk blast furnace ini dihentikan, tapi satu sisi ingin memperkuat produksi dalam negeri," imbuhnya.

Bambang lalu melontarkan pernyataan 'maling teriak maling'.

"Ini jangan 'maling teriak maling', begitu loh. Jangan kita ikutan bermain pura-pura nggak ikut bermain," katanya.

Pernyataan Bambang ini lantas dipotong Dirut KS.

"Maksudnya maling bagaimana, Pak?" tanya Silmy menyahuti.

Bambang pun tak terima pernyataannya dipotong oleh Dirut Krakatau Steel. Saat inilah Bambang, selaku pimpinan rapat, mengusir Silmy.

"Anda tolong ini dulu, hormati persidangan ini. Ada teknis persidangan. Kok kayanya Anda nggak pernah menghargai Komisi. Kalau sekiranya Anda nggak bisa ngomong di sini, Anda keluar!" kata Bambang dengan suara meninggi.

Dirut Krakatau Steel lalu menanggapi Bambang. Dia menyatakan bersedia keluar dari ruang rapat.

"Baik, kalau memang harus keluar, ya kita keluar," ujar Silmy.sinpo

Komentar: