Mendag Didesak Perbaiki Alur Distribusi Yang Jadi Biak Keladi Kelangkaan Minyak Goreng

Laporan: Ari Harahap
Rabu, 16 Maret 2022 | 16:42 WIB
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih/net
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih/net

SinPo.id - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih mendesak Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi untuk memperbaiki jalur distribusi yang menjadi penyebab kelangkaan minyak goreng di tanah air.

“Persoalan distribusi ini masalahnya sederhana, tidak terlepas dari sistem pasokan dan permintaan (supply and demand)," ujar pria yang akrab disapa Demer ini kepada wartawan, Rabu, (16/3).

Demer mengatakan kelangkaan dan gejolak harga minyak goreng masih terjadi pada sebagian daerah. Namun, ada juga daerah yang tidak mengalami gejolak harga.

“Di Bali, saya masih menemukan harga minyak goreng curah sekitar Rp17.000 dan harga minyak dalam bentuk kemasan Rp20.000," katanya.

Menurutnya, Kementerian Perdagangan memiliki data lengkap para pemain CPO dan produsen minyak goreng kelas kakap. Sehingga, kata dia, pemerintah hanya tinggal membagi-bagi tugas dan para penanggungjawab.

“Produsen minyak goreng besar berikan tugas DMO untuk wilayah yang penduduknya besar, begitu juga dengan yang lainnya. Karena kebutuhan satu daerah akan minyak goreng berbeda-beda dengan daerah lain, tergantung kepadatan penduduknya," tegasnya.

Lebih lanjut, Dia menjelaskan persoalan pengawasan juga tidak kalah penting dari pendistribusian. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengawasi pendistribusian DMO, agar tidak terjadi pelanggaran atas aruran yang sudah dibuat Kementerian Perdagangan.

“Pengawasan harus dilakukan agar DMO berjalan dengan benar, pasokan cukup dan harga minyak goreng stabil dengan ketersediaan yang memadai,” jelasnya.

Politisi Partai Golkar ini mengakui kondisi harga CPO yang tinggi, akibat dari dampak perang Rusia-Ukraina yang membuat pengaruh besar terhadap kondisi minyak goreng di dalam negeri.sinpo

Komentar: