158 Jemaah Terluka! Dunia Kompak Mengecam Agresi Israel Ke Masjid Al-Aqsa

Laporan: Samsudin
Sabtu, 16 April 2022 | 11:00 WIB
Pasukan Israel menyerang masjid Al Aqsa/AFP
Pasukan Israel menyerang masjid Al Aqsa/AFP

SinPo.id - Komunitas internasional kompak mengecam agresi Israel ke Masjid Al-Aqsa. Mereka menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kekerasan yang terjadi.

Mengutip presstv.ir, Sabtu (1/4), serangan itu mengakibatkan 158 warga Palestina terluka, enam orang korban mengalami lukas serius. Para korban terdiri dari tiga paramedis, tiga jurnalis. Sementara 400 jemaah ditangkap di dalam kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem.

Bentrokan datang pada waktu yang sangat sensitif. Ramadhan tahun ini bertepatan dengan Paskah, hari libur utama Yahudi selama seminggu yang dimulai pada Jumat saat matahari terbenam, dan pekan suci umat Kristen, yang berpuncak pada Minggu Paskah.

Koordinator khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Ton Wennesland dalam sebuah pernyataan mengungkapkan keprihatinan atas serangan itu.

"Sangat prihatin dengan memburuknya situasi keamanan di Yerusalem selama hari-hari suci ini," kata Ton seraya menambahkan bahwa provokasi harus dihentikan.

“Saya meminta para pemimpin politik, agama, dan masyarakat di semua pihak untuk membantu menenangkan situasi. Membiarkan ketegangan meningkat lebih jauh hanya berisiko eskalasi lain," tegas Ton.

Dia mengatakan PBB melakukan kontak dekat dengan mitra regional utama untuk menenangkan krisis dan juga mendesak otoritas Israel dan Palestina untuk “segera meredakan situasi dan mencegah provokasi lebih lanjut oleh aktor radikal.”

UEA, negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel juga mengecam keras tindakan di tempat suci itu, dan menggarisbawahi perlunya pengendalian diri dan perlindungan bagi para jamaah.

Uni Eropa juga mengatakan mengikuti situasi dengan keprihatinan mendalam dan menyerukan kekerasan untuk segera dihentikan.

“Korban sipil lebih lanjut harus dicegah sebagai prioritas,” kata Peter Stano, juru bicara urusan luar UE.

“Status quo tempat-tempat suci harus sepenuhnya dihormati (dan) kerja sama keamanan Palestina-Israel sangat penting.”

Stano mengulangi seruan Uni Eropa pada semua pihak untuk terlibat dalam upaya de-eskalasi, dan mengatakan semua pemimpin memiliki tanggung jawab untuk bertindak melawan ekstremis.

Kementerian luar negeri Jerman, Prancis, Italia dan Spanyol mengutuk kekerasan pada hari Jumat di Yerusalem Timur dalam sebuah pernyataan bersama.

"Kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri secara maksimal serta menahan diri dari kekerasan dan dari segala bentuk provokasi," kata juru bicara kementerian dalam pernyataan mereka.

Tetangga Yordania, yang memiliki perwalian atas situs suci, dan Otoritas Palestina mengeluarkan pernyataan bersama yang menuduh Israel "eskalasi berbahaya dan terkutuk yang mengancam untuk meledakkan situasi."

Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan pihaknya "menuntut Israel sepenuhnya dan bertanggung jawab langsung atas kejahatan ini dan konsekuensinya."

Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan masyarakat internasional harus segera turun tangan untuk “menghentikan agresi Israel terhadap masjid Al-Aqsa dan mencegah hal-hal di luar kendali.”

Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit memperingatkan agar tidak memicu situasi di Masjid Al-Aqsa dan menyalahkan pasukan pendudukan Israel, dengan mengatakan mereka melakukan agresi serius terhadap Palestina dan hak mereka untuk melakukan ritual di dalam Al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan. .

“Serangan Israel terhadap jamaah merupakan kelanjutan dari serangkaian pelanggaran dan provokasi Israel yang bertujuan untuk membagi Al-Aqsa secara spasial dan temporal,” katanya.

Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk Nayef Al-Hajjraf mengutuk polisi Israel dan pasukan khusus karena menyerbu kompleks masjid dan mendesak Israel untuk menghormati status quo sejarah dan hukum di Yerusalem yang diduduki dan kesuciannya dan untuk menghentikan semua tindakan ilegal.

Nayef Al-Hajjraf juga meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya untuk menjaga keamanan Masjid Al-Aqsha dan jamaah, dan perlunya Israel untuk mematuhi kewajibannya sebagai kekuatan pendudukan sesuai dengan hukum humaniter internasional.

Organisasi Kerjasama Islam mengatakan pihaknya menganggap Israel "bertanggung jawab penuh" menganggap eskalasi berbahaya ini sebagai serangan terhadap situs-situs suci seluruh negara Islam, dan pelanggaran mencolok terhadap resolusi internasional.

Ia juga meminta masyarakat internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk mengakhiri pelanggaran berulang ini, dan untuk memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina dan tempat-tempat suci.sinpo

Komentar: